Ilustrasi (Sumber: Facebook @prudentialindonesia)
Dream - Industri asuransi syariah di Indonesia memiliki potensi pangsa pasar yang begitu besar. Sayangnya, penetrasi yang dijalankan masih sangat kecil sehingga potensi tersebut tidak tergarap sepenuhnya.
Corporate Marketing, Communications and Sharia Prudetial Indonesia, Nini Sumohandoyo, mengatakan Indonesia memiliki populasi Muslim sebanya 80 persen dari jumlah penduduk sebanyak 250 juta jiwa. Sementara 51 persen dari populasi Muslim Indonesia berusia 20-54 tahun.
Dari jumlah tersebut, hanya sedikit Muslim yang memiliki polis asuransi syariah. Angkanya baru sebesar 7 persen dari total populasi Muslim.
" Jadi, segitu besar opportunity, tapi hanya sedikit yang punya polis asuransi syariah," kata dia dalam peluncuran produk PRUprime healthcare syariah di Jakarta, Kamis, 27 Agustus 2017.
Menurut Nini, asuransi syariah mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan asuransi konvensional. Dari sisi aset, asuransi syariah mencatat kenaikan 30 persen, dua kali lipat dari asuransi konvensional yang cuma 13 persen.
Untuk asuransi jiwa, pertumbuhan asuransi jiwa konvensional sebesar 11 persen, sedangkan asuransi jiwa syariah tumbuh 18,7 persen.
" Penetrasinya masih rendah banget, tapi demand lebih besar daripada asuransi konvensional," kata dia.(Sah)
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO