Pengamat: Rusia Perlu Adopsi Sistem Keuangan Islam

Rusia dengan potensi masyarakat Muslim yang cukup besar sebaiknya mulai berpikir untuk mengembangkan keuangan Islam. Apalagi pasca embargo pembiayaan luar negeri karena krisis Ukraina.

Dream - Kelompok pelobi dari Asosiasi Bank Rusia (ARB) menyarankan Bank Sentral Rusia untuk mempromosikan keuangan Islam di negara tersebut. Saat ini sektor perbankan Rusia sedang menghadapi embargo pembiayaan luar negeri akibat krisis Ukraina.

Dalam suratnya kepada Bank Sentral Rusia akhir pekan lalu yang dikutip dari Arabian Business, Senin 18 Agustus 2014, ARB mengatakan perlu adanya promosi keuangan Islam yang bisa memberikan dorongan ekonomi dan menarik investasi. Terutama dari Timur Tengah dan Asia Tenggara di mana keuangan Islam terus berkembang.

Desakan itu menguat setelah sektor perbankan Rusia senilai US$2 triliun sedang berada di ambang resesi akibat beberapa bank top Rusia dikeluarkan dari pasar modal Barat. Hal itu sebagai imbas dari sanksi Barat terhadap Moskow yang mendukung pemberontakan separatis pro-Rusia di timur Ukraina.

Beberapa hal yang masih menjadi kendala menurut ARB, adalah tidak adanya undang-undang Rusia yang mengatur tentang keuangan Islam. Ini berarti bank tidak dapat menawarkan instrumen keuangan yang sesuai dengan syariah (hukum Islam). Di samping itu Rusia juga tidak memiliki bank syariah dan keahlian yang diperlukan untuk menjalankannya.

" Tidak ada hukum di Rusia yang mengatur keuangan Islam atau sukuk (obligasi syariah) atau mudharabah (kontrak keuangan syariah). Untuk mengatasi masalah ini, kami sarankan mengadopsi hukum federal khusus," bunyi surat yang dipublikasikan di situs ARB.

Masih dalam surat itu, ARB menyarankan Bank Sentral Rusia mendirikan kelompok kerja dengan memasukkan para ulama Islam Rusia. Mereka bertugas untuk menyusun amandemen hukum yang diperlukan dan menciptakan departemen di bank sentral yang bertugas mengawasi lembaga keuangan Islam.

Bank Sentral Rusia menolak berkomentar tentang saran dari ARB ini.

Sektor perbankan syariah Rusia masih dalam masa pertumbuhan. Terdapat 20 juta Muslim yang tinggal di negara ini. Untuk itu, para ahli sepakat bahwa pasar syariah di Rusia sangat menjanjikan.

Pada September 2011, AK BAR Bank, yang berbasis di kota dengan sebagian besar penduduk muslim, Tatarstan di Rusia, memperoleh pinjaman US$60 juta selama satu tahun melalui struktur murabahah. Ini adalah transaksi Islam internasional pertama yang diatur untuk institusi Rusia. Pada kesepakatan kedua, AK BAR Bank mendapat pinjaman US$100 juta dari sindikasi 11 bank pada bulan Januari 2014.

Aset sektor perbankan Rusia bernilai sekitar US$1.7 triliun pada akhir Juni, menurut data dari Fitch Ratings.

Rusia disebut sebagai platform yang 'menjanjikan' untuk mendorong pengembangan keuangan Islam.

" Jelas ada kekurangan modal di Rusia saat ini. Ekonomi Rusia membutuhkan investasi dan sumber pembiayaan yang stabil. Perbankan syariah merupakan alternatif sumber pendanaan Rusia," kata Behnam Gurbanzada, Direktur bank Islam di International Bank of Azerbaijan.