(Foto Ilustrasi: Shutterstock)
Dream - Para pegawai di delapan bidang usaha bisa menatap bahagia tahun 2019. Sebuah survei dari Mercer melaporkan jika manajemen perusahaan di bidang usaha ini akan menaikkan gaji rata-rata 8 persen pada tahun depan.
Studi terbaru berjudul Compensation Planning 2019 mengupas tiga hal yaitu tren remunerasi, prediksi perekrutan, serta kenaikan gaji karyawan setahun ke depan di Asia, Timur Tengah, dan Afrika.
Mercer mensurvei lebih dari 34.800 perusahaan di 130 negara berpartisipasi dalam survei yang mencakup hampir 8.000 pekerjaan lintas industri tersebut, mulai dari level eksekutif sampai para-profesional. Khusus di Indonesia, tim mensurvei 545 perusahaan dari 8 industri.
Dalam laporannya, Mercer menyatakan jika kenaikan di beberapa negara di Asia Pasifik sangat dipengaruhi dengan kondisi perekonomiannya. Untuk beberapa negara dengan ekonomi cukup kuat, manajemen perusahaan kemungkinan akan menaikkan gaji cukup besar.
Kabar baiknya, kenaikan gaji di negara berkembang justru lebih tinggi dibandingkan rekannya yang tinggal di negara maju.
Dengan latar belakang perekonomian yang kuat dan kenaikan gaji riil (dihitung berdasarkan kenaikan gaji dikurangi inflasi) kenaikan gaji yang diterima pegawai di Tanah Air ternyata masih kalah dari di negara-negara berkembang lainnya.
Dalam laporannya, Mercer mengungkapkan perkiraan kenaikan gaji tertinggi pada tahun 2019 terjadi di Bangladesh sebesar 10 persen. Disusul India sebesar 9,2 persen dan Vietnam sebesar 9,8 persen.
Sementara penduduk Australia harus puas dengan hanya menikmati kenaikan gaji sebesar 2,6 persen. Begitu pula dengan Selandia Baru yang cuma naik 2,5 persen dan kenaikan gaji terendah terjadi di Jepang sebesar 2 persen.
Dalam laporan lain, Mercer mengungkapkan jika ada 26 perusahaan yang melaporkan akan memberi bonus untuk karyawan yang memiliki keahlian digital tertentu.
Puneet Swani, Partner and Career Business Leader for International Region, Mercer. mengatakan perusahaan-perusahaan di Asia menawarkan insentif dan bonus yang menarik.
Pertimbangan pemberian bonus karena banyak perusahaan di Asia melihat ada permintaaan berkelanjutan terhadap tenaga kerja yang punya keahlian, terutama di bidang digital.
" Kami juga mengetahui bahwa perusahaan membayar gaji di tengah peningkatan pengawasan peraturan bonus, mengurangi pembayaran gaji di akhir tahun, dan meningkatkan gaji pokok untuk mengurangi resiko," kata dia.
Swani menambahkan, perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik telah memiliki pandangan holistic terhadap filosofi penghargaan dan karyawan semakin fokus kepada penghargaan yang meningkatkan pengalaman.
" Ini program yang dapat menghasilkan pengalaman karier yang berharga dan fleksibel, serta program untuk membantu mengelola kesejahteraan fisik, finansial dan emosional karyawan," kata dia.(Sah)
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi