Sosok Miliarder India Ini Bikin Presiden Beri Wanti-Wanti OJK dan Pebisnis Keuangan RI

Reporter : Okti Nur Alifia
Selasa, 7 Februari 2023 08:36
Sosok Miliarder India Ini Bikin Presiden Beri Wanti-Wanti OJK dan Pebisnis Keuangan RI
Presiden juga memerintahkan OJK untuk mengawasi secara ketat berbagai produk dan transaksi jasa keuangan untuk mencegah kerugian di masyarakat.

Dream - Presiden Jokowi mengingatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pelaku industri keuangan tak hanya fokus pada isu-isu makro ekonomi. Masalah mikro ekonomi yang tak diawasi dengan baik juga bisa memicu persoalan besar, bahkan mengganggu perekonomian dunia. 

Pesan presiden tersebut berkaca dari kasus miliarder asal India, Gautama Adani yang merupakan pemilik konglomerasi Adani Group. Hanya karena guncangan pada bisnis yang dimiliki Adani membuat perekonomian India ikut terguncang. 

Dalam sambutan saat membuka Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023 di Jakarta, Senin, 6 Februari 2023, Presiden mengungkapkan Adani yang kehilangan harta kekayaan US$120 miliar atau setara Rp1.800 triliun telah memicu larinya dana asing dari negara tersebut.

Harta milik Adani tersebut dilaporkan setara dengan seperempat dari PDB India sehingga memicu kepanikan investor asing. 

“ Yang terjadi apa? Capital outflow, semua keluar. Yang terjadi apa? Rupee jatuh. Hati-hati mengenai ini, padahal kondisi makronya bagus,” tegasnya dikutip Dream dari laman Setkab.go.id.

1 dari 3 halaman

Asuransi, Pinjol, dan Travel Umroh

Dalam konteks Indonesia, pengalamanan yang dialami Adani dan pengaruhnya pada perekonomian India menjadi peringatan agar pelaku industri keuangan tak hanya bekerja dari sisi makro ekonomi. Salah satu hal mikro yang harus diperhatikan tersebut adalah memberikan perlindungan yang pasti kepada masyarakat dalam menggunakan produk jasa keuangan. 

Tak hanya asuransi, Presiden juga berpesan OJK dan pelaku industri keuangan harus memperhatikan isu-isu seputar pinjaman online, investasi, serta tur haji dan umroh   

" Betul-betul pengawasannya harus detail. Kita ini enggak bisa sekarang kerjanya makro, enggak bisa. Makro iya, mikro harus detail, dicek satu per satu," tegasnya.

 

2 dari 3 halaman

Bantu UMKM

Pada bagian lain, Kepala Negara juga meminta OJK untuk mendukung program hilirisasi industri yang sedang dijalankan pemerintah. Presiden mengingatkan dukungan diberikan dengan terlebih dahulu melakukan kalkulasi dengan penuh kehati-hatian.

Selama ini presiden mengaku masih mendengar laporan tentang pelak industri yang mengalami kesulitan pendanaan ketika hendak membangun industri smelter. 

“ Hilirisasi ini akan menjadi kunci bagi negara kita untuk melompat menjadi negara maju,” ucapnya.

Tak hanya industri besar, Jokowi juga meminta OJK dan industri keuangan untuk tidak melupakan pebisnis skala mikro, kecil, dan menengah. Presiden bahkan berharap kalangan industri UMKM Ini mendapat suntikan dan dukungan yang besar tanpa melupakan aspek kehati-hatian.

" Karena di sektor inilah yang memberikan peluang kesempatan kerja kepada rakyat,” ujar Jokowi.

3 dari 3 halaman

Ditanya Soal Biaya Haji 2023 Naik, Begini Jawaban Jokowi

Dream - Jokowi buka suara soal usulan kenaikan biaya perjalanan ibadah haji (bipih) haji 2023 menjadi Rp69 juta perjamaah. Dia menegaskan bahwa bipih tersebut belum final.

" Biaya haji masih dalam proses kajian, itu belum final," kata Jokowi dikutip dari Merdeka.com, Selasa 24 Januari 2023.

Presiden bernama lengkap Joko Widodo itu menyayangkan ramainya kabar soal kenaikan haji yang belum diketok atau disahkan.

" Belum final sudah ramai. Masih dalam proses kajian, masih dalam proses kalkulasi," sambungnya.

Untuk diketahui, sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan bipih 1444 H/2023 M sebesar Rp69.193.733,60. Nominal ini merupakan 70 persen dari usulan rata-rata biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) yang mencapai Rp98.893.909,11. Dengan biaya haji yang bersumber nilai manfaat yaitu sebesar Rp29.700.175,11. 

Komponen yang dibebankan kepada jemaah tersebut meliputi biaya penerbangan dari embarkasi ke Arab Saudi sebesar Rp33.979.784,00. Berikutnya, akomodasi di Mekkah Rp18.768.000,00, akomodasi di Madinah Rp5.601.840,00, biaya hidup Rp4.080.000,00, visa Rp1.224.000,00, dan paket layanan masyair Rp5.540.109,60.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More