Pesantren
Dream - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp55,9 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Anggaran tersebut diberikan sebagai dana pendidikan untuk institusi pendidikan di bawah Kementerian Agama yaitu madrasah dan pesantren.
" Ini mencakup untuk biaya operasi sekolah bagi madrasah, pesantren, tunjangan profesi guru bagi guru-guru yang memberikan pendidikan di madrasah, dan juga beasiswa," ujar Sri Mulyani dalam sambutannya di Peringatan Hari Lahir ke-22 FPKB DPR RI dan Hari Santri Nasional 2021, disiarkan kanal TVNU.
Sri Mulyani menerangkan perhatian Pemerintah kepada madrasah dan pesantren bukan hanya tahun ini. Sejak 2018, Pemerintah meluncurkan beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) untuk memberikan kesempatan bagi para santri belajar di jenjang pendidikan lebih tinggi.
Sebanyak 220 santri mendapatkan beasiswa program S2 dan 73 santri untuk jenjang S3. Sementara, 230 santri yang mendapat beasiswa LPDP kuliah di dalam negeri dan 58 sisanya meneruskan pendidikan ke luar negeri.
" Ini merupakan sebagian kecil dari upaya kita untuk meningkatkan kualitas para santri di Indonesia dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya tanpa batas untuk mereka bisa terus mencari ilmu, meningkatkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya," kata Sri Mulyani.
Selanjutnya, ia menegaskan Pemerintah telah memberikan jaminan terhadap penyelenggaraan pendidikan di pesantren melalui Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019. UU tersebut menjadi titik awal pemberlakukan aturan teknis mewujudkan komitmen Pemerintah terhadap pesantren.
Tidak hanya dana pendidikan, perhatian Pemerintah yang lain kepada pesantren juga diwujudkan dalam banyak hal. Seperti pembangunan fasilitas MCK, pengembangan kewirausahaan, peningkatan layanan kesehatan dan sanitasi.
Seluruh anggaran tersebut diambil dari APBN melalui belanja kementerian/lembaga seperti Kemenag yang berhubungan langsung dengan pesantren dan madrasah. Juga melalui kementerian lain seperti Kementerian PUPR, Kemenkop dan UKM, atau melalui pembiayaan ultra mikro dan kredit usaha rakyat.
" Itu semua ditujukan dan bisa dipakai atau dimanfaatkan oleh pesantren dan para santri untuk bisa mengembangkan potensi mereka," kata Sri Mulyani. (mut)
Dream - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan pesantren merupakan institusi pendidikan Islam yang tidak mengajarkan paham radikal. Dia bisa memastikan tidak ada radikalisme di lingkungan pesantren.
" Saya memberi jaminan pesantren tidak ada yang mengajarkan radikalisme," ujar Gus Yaqut.
Gus Yaqut kembali menegaskan radikalisme tak bisa tumbuh di lingkungan pesantren dikarenakan lembaga pendidikan ini mengajarkan ilmu-ilmu agama dengan pemahaman moderat.
" Jadi, kalau ada pesantren mengajarkan radikalisme itu pesantren quote and quote (dalam tanda kutip)," kata dia.
Gus Yaqut juga meminta semua pihak memahami makna dari pesantren. Sehingga jika ada lembaga pendidikan mengatasnamakan pesantren tetapi mengajarkan radikalisme, maka itu bukan pesantren.
Selanjutnya, Gus Yaqut menilai wajar jika ada satu dua santri yang nakal. Menurut dia, kondisi di pesantren memang laiknya di sekolah umum.
Namun demikian, dia menyatakan pesantren jauh lebih aman dibandingkan sekolah umum. Sebab, anak berada berinteraksi dalam lingkungan tertutup dan terdidik dengan ketat.
" Terutama adalah akhlak dan karakter yang ini, menurut saya, tidak terjadi di tempat lain," kata dia.
Sehingga, Gus Yaqut kembali menyinggung jika ada satu dua dari jutaan santri yang nakal, itu adalah kewajaran. Apa yang terjadi pada satu dua santri, tidak bisa dijadikan patokan mengeneralisir pesantren.
Lebih lanjut, dia juga meyakini pesantren adalah tempat yang tepat untuk mendidik akhlak, budi pekerti, dan karakter anak. Meski begitu, dia tidak menampik masih banyak pesantren yang kekurangan fasilitas dalam belajar mengajar.
" Nah, keterbatasan-keterbatasan ini, saya kira ini sekarang momentumnya Pemerintah untuk bisa memberikan afirmasi kepada pondok pesantren, di Hari Santri ini," kata dia, dikutip dari Kemenag.
Dream - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi pesantren dalam menghadapi pandemi Covid-19. Dia menilai pesantren terbukti tangguh dan mampu melakukan pencegahan, pengendalian, serta penanganan dampak pandemi.
" Ini bukti nyata bahwa pesantren juga memiliki kemampuan untuk menghadapi pandemi Covid-19 di tengah berbagai keterbatasan fasilitas yang dimiliki," ujar Gus Yaqut saat Upacara Peringatan Hari Santri 2021.
Gus Yaqut menyatakan pesantren memiliki modal utama menghadapi tantangan yaitu tradisi dan sikap kehati-hatian. Hal ini diajarkan para kiai sehingga menumbuhkan karakter tangguh pada diri setiap santri.
" Keteladanan para kiai berkontribusi untuk mendorong para santri bersedia ikut vaksin yang saat ini sedang diprogramkan oleh Pemerintah," kata dia.
Dalam peringatan Hari Santri 2021, Gus Yaqut mengajak seluruh santri dan elemen masyarat mendoakan para pahlawan, utamanya dari kalangan ulama, kiai, dan santri. Mereka telah syahid memperjuangkan kemaslahatan bangsa dan agama dalam peperangan melawan penjajah.
Gus Yaqut mengajak para santri mengenang kembali Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang digelorakan Hadratusy Syeikh Hasyim Asyhari, yang menjadi ruh Hari Santri. Momentum inilah yang menjadi penggerak perlawanan terhadap kekuatan Belanda.
" Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 November 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan," kata Gus Yaqut.
Di momen Hari Santri tahun ini, Gus Yaqut juga mengungkapkan kado terindah bagi para santri. Kado tersebut yaitu ditandatanganinya Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren oleh Presiden Joko Widodo, yang secara khusus mengatur Dana Abadi Pesantren untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia pendidikan pesantren.
Perpres ini menjadi ketentuan kedua yang berpihak pada pesantren. Setelah sebelumnya disahkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
" UU Pesantren maupun Perpres Pendanaan Pesantren, merupakan bentuk rekognisi, afirmasi, dan fasilitasi negara terhadap pesantren. Ke depan, pesantren diharapkan terus mengembangkan fungsi pendidikan, fungsi dakwah dan juga fungsi pemberdayaan masyarakat," kata Gus Yaqut.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik