Fatih Seferagic (Facebook)
Dream -“ Qul a'uudzu birabbinnaas
Malikinnaas
Ilaahinnaas
Min syarrilwaswaasilkhannaas
Alladzii yuwaswisufii shuduurinnaas
Minaljinnati wannaas”
Pemuda bule itu melantunkan Surat An Nas dengan indah. Suaranya sungguh merdu. Merasuk hingga relung kalbu. Setiap jiwa yang mendengar, pastilah bergetar. Larut dalam alunan tartil Quran.
Lihatlah ratusan mahasiswa yang duduk mengepung itu. Mereka terpesona. Tak hanya diam. Mereka spontan menirukan bacaan indah sang pemuda berkoko hitam. Khusyuk. Serempak.
Dan pemuda yang duduk berselonjor di tangga selasar itu tak berhenti. Dia terus melafal Quran. Ayat demi ayat, surat demi surat. Gemuruh hadirin terus mengekor di belakang bacaan.
Pemuda bersuara emas itu adalah Fatih Seferagic. Penghafal Alquran asal Amerika Serikat. Selasa 15 November 2016 itu, hafiz berparas tampan itu berbagi ilmu di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada.
Kunjungan ke Yogyakarta ini menjadi bagian tur sepuluh kota di Indonesia. Selain Kota Gudeg, pemuda 21 tahun ini juga menyambangi Depok, Bogor, Bekasi, Tangerang, Bandung, Semarang, Malang, dan Surabaya.
Fatih memang bukan artis. Bukan pula penyanyi. Tapi penggemarnya ada di mana-mana, tersebar di sekujur Bumi. Dialah ikon pemuda Muslim dunia.
***
Fatih tumbuh dari keluarga religius. Orangtuanya berasal dari Bosnia. Mereka terpaksa mengungsi ke Jerman negaranya dilanda perang saudara selama kurun 1992 hingga 1995. Umat Muslim tertekan kala itu.
Meninggalkan kampung halaman bukanlah keinginan keluarga Fatih. Mereka dipaksa angkat kaki dari tanah kelahiran. “ Situasi tidak memungkinkan waktu itu,” kata Fatih saat berbincang dengan Dream di Jakarta, pekan lalu.
Dan Jerman menjadi tujuan orangtua Fatih. Di negeri Panser itulah dia lahir. Tepatnya 1 Maret 1995, atau tiga bulan sebelum tragedi Srebrenica –pembantaian 8000 pembantaian Muslim Bosnia di wilayah Srebrenica oleh pasukan Jenderal Ratko MladiÄ�.
Keluarga Fatih tak lama di Jerman. Setelah berusia lima tahun, Fatih diboyong ke Amerika Serikat. Di Negeri Paman Sam itu Sang Ibu bekerja sangat keras. menjadi tulang punggung keluarga.
“ Dia telah menanggung segala derita demi membuat kami bahagia,” ucap dia.
Fatih mulau memperdalam agama saat usia sembilan. Sang ibu memasukkan dia ke Islamic Society of Baltimore, Maryland, semacam sekolah khusus komunitas Muslim. Dia diampu oleh Syeikh Qari Zahid dan Qari Abid.
Semula dia keberatan. Tak mau mengaji. Fatih iri melihat teman-teman sebaya bermain setelah bersekolah. Sementara, dia harus melahap pelajaran agama. Membaca serta menghafal Alquran.
“ Waktu itu aku merasa sebal,” ucap dia. Protes pun disampaikan pada sang mama. Namun tak digubris. Fatih terus diperam di sekolah itu.
Lambat laun Fatih sadar. Tahu apa keinginan sang ibu. Sekolah itu rupanya " kawah candradimuka" untuk menggemblengnya sebagai seorang Muslim. Dan tiga tahun di sana, Fatih sudah mampu menghafal Alquran.
“ Sekarang aku bangga dapat menikmati dorongan ibu dan memetik keuntungan belajar Alquran,” ucap dia.
Pada 2010, Fatih mendapat kesempatan untuk mempertajam kemampuan sebagai hafiz dan qari dengan belajar bahasa Arab di Bayyinah Dream Program. Hasilnya, dia mampu melantunkan ayat-ayat suci Alquran dengan langgam-langgam merdu.
***
Tumbuh di Paman Sam sedikit banyak mempengauhi gaya hidup Fatih. Lihat saja tampilannya, tak melulu tampil bergamis dan bersorban. Pemuda ganteng itu kerap tampil “ gaul”, berkaos dan mengenakan jin.
Fatih juga tak alergi modernitas. Dia bahkan memanfaatkan gadget kekinian untuk menyebarkan ilmu Alquran. Dia kerap menggunakan media Skype untuk mengajar.
Sosok Fatih juga gemar berorganisasi. Berbagai program komunitas Muslim dia ikuti. Dia tercatat tergabung sebagai Ketua Remaja Masjid Syeikh Yassir Birjas di Dallas, Texas. Selain itu, juga menjadi pengurus laman Muslim Youth Musing.
Fatih semakin kondang setelah videonya tersebar di internet. Melalui rekaman-rekaman itulah dunia terpesona. Umat Islam di penjuru Bumi kesengsem pria yang menikah pada usia 18 ini.
Umat Muslim dari berbagai negara mengundang. Banyak negara telah dia kunjungi. Di semua tempat itu, banyak ilmu telah dia bagi. Terbaru, dia seminggu menyambangi Indonesia pada awal bulan ini.
Melalui berbagai tur itu dia ingin mewujudkan mimpi besar. Fatih ingin mengubah dunia dengan menyebarkan kebaikan. “ Hanya mimpi besar yang akan dibawa pulang, kan? Hahaha,” Fatih berseloroh.
Dia yakin, jika manusia mendekatkan diri kepada Tuhan, maka akan mendapat cahaya. Mendapat petunjuk. “ Aku berpikir apa yang aku percayai dalam kehidupan ini akan membawa kedamaian,” ucap dia.
Pemuda 21 tahun ini berharap dunia Islam kembali menjadi pusat ilmu pengetahuan, yaitu Alquran. “ Put Quran in your self, not your shelf (Letakkan Alquran dalam dirimu, tidak hanya di rak bukumu saja),” pesan Fatih.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale