Ilustrasi PNS. (Foto: Shutterstock)
Dream - Hari kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) berpeluang berkurang satu hari. Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) mengaku sedang mengkaji penerapan konsep flexible working arrangement (FWA) bagi para abdi negara.
Salah satu konsep yang tengah dipertimbangkan adalah menambah hari libur para PNS pada hari Jumat. Jika jadi dilaksanakan, para PNS hanya akan bekerja dari Senin sampai Kamis.
Dikutip Liputan6.com, Selasa 3 Desember 2019, Komisioner Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Waluyo Martowiyoto, mengatakan dalam penerapan konsep FWA pada PNS diantaranya adalah flexi working time atau waktu kerja PNS yang fleksibel.
Konsep lainnya adalah flexi working space atau PNS lebih fleksibel dalam memilih tempat kerja.
" Jadi uji coba FWA adalah fleksibel working time, jadi bisa jadi umpamanya kalau biasanya kerjanya jam 7 ada yang 8.30, ada mungkin jam masuk jam pulangnya beda," kata Waluyo saat menghadiri Pilot Project Manajemen Kinerja PNS Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019, di Kantor Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi.
Dia mengatakan salah satu pilihan untuk menerapkan konsep FWA adalah waktu libur PNS yang lebih banyak, di luar Sabtu dan Minggu. Untuk memadatkan libur tersebut, PNS harus memadatkan waktu kerja.
“ Mungkin setiap hari Jumat ganjil atau genap bisa libur, gitu, kan. Ini yang mengenai compress work-nya,” kata Waluyo.
Meskipun PNS bisa memilih libur saat hari kerja, jam kerja harus sesuai ketentuan. Jam kerja akan dipadatkan saat PNS memiih libur pada hari kerja.
" Itu kita kan sehari bekerja wajib kalau dalam dua minggu 10 hari kerja 40 jam. Berarti kalau dua minggu harusnya 10 hari kerja 80 jam. Itu bisa kita ubah nantinya adalah 9 hari kerja 80 jam. 80 jam nya tetap tapi 9 hari kerja sekitar 2 minggu," kata dia.
Waluyo melanjutkan, PNS yang memilih libur saat hari kerja juga harus disiplin dalam pembagian tugas dengan rekannya, agar pelayanan publik tetap berjalan dengan baik.
" Pelayanan publik tetap harus jalan, sehingga harus dengan yang mempunyai kewajiban pelayanan yang sama dia tetap harus masuk bergantian. Ini yang namanya jobs sharing," kata dia.
(Sumber: Liputan6.com/Pebrianto Eko Wicaksono)
Dream - Tak bisa disangkal, berkarier sebagai PNS adalah impian bagi banyak orang. Mereka berlomba-lomba mengikuti proses rekrutmen untuk menjadi abdi negara.
Beberapa alasan yang kerap terkemuka seperti kondisi ekonomi yang lebih terjamin. Tunjangan dan dana pensiun jadi pertimbangan lainnya.
Hal ini berbeda dengan yang terjadi pada pria yang mengaku sebagai seorang PNS satu ini. Sudah 14,5 tahun meniti karier sebagai abdi negara, pria ini justru memutuskan pensiun dini dengan alasan yang mengejutkan.
Akun Instagram @makassar_iinfo membuat unggahan berisi kisah PNS tersebut yang dikutip dari akun milik @kaligrafi_danishabby. Pria ini merintis karier sebagai tenaga honorer pada 2005. Nasib baik berpihak padanya saat dia diangkat sebagai CPNS pada 2010. Puncaknya, dia resmi berstatus PNS pada 2011.
Berstatus PNS, pria ini mendapat penugasan baru di bagian keuangan sejak 2015-2019. PNS ini bertanggung jawab merencanakan anggaran.
" Semakin banyak tahu tentang seluk-beluk perencanaan anggaran harusnya buat diri ini semakin kaya akan pengalaman. Tapi, yang saya rasakan ini malah buat diri ini semakin takut," tulis PNS itu.
Pria ini merasa hati dan pikirannya tidak sejalan dengan pekerjaan di bagian keuangan. Bagi dia, pekerjaan sebagai PNS merupakan amanah yang besar dan digaji oleh rakyat. Ada juga sumpah yang harus diucapkan sebelum menjabat.
" Dengan sistem yang ada, rasanya berat sekali tugas ini bisa dijalankan dengan benar dan penuh amanah sesuai sumpah yang pernah diucap," ujar pria ini.
Dia akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya. Keputusan itu bukanlah hal yang mudah. Dia merasa harus mempertanggungjawabkan semua yang sudah dilakukannya.
" Mohon doanya kepada semua semoga saya bisa menjadi manusia yang lebih baik daripada keputusan yang saya ambil," tulis dia.
View this post on Instagram
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah