Pemilik First Travel, Andika Surachman (kiri), Bingung Dengan Temuan PPATK.
Dream – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan rekening berisi uang Rp7 miliar milik bos First Travel, Andika Surachman. Namun, Andika justru mengaku bingung dengan temuan itu.
“ Pak Andika saja bingung dapat dari mana. Dia juga bilang tidak tahu dapat dari mana itu,” kata pengacara Andika, Deski, dikutip Dream dari Merdeka.com, Kamis 14 September 2017.
Dia mengatakan, First Travel akan menggandeng kepolisian untuk menelusuri temuan uang Rp7 miliar. Deski menduga uang itu berasal dari kebocoran uang calon jemaah, berupa pembayaran transportasi dan hotel.
“ Misalnya ada kebocoran di pemberian tiket ganda. Misalnya, berangkat hari ini tapi tiketnya besok, jadi terbakar itu.”
“ Yang ke dua, di hotel-hotel yang gagal diberangkatkan. Uangnya ke situ, nambah ke situ. Karyawannya juga lagi diselidiki apa ada kebocoran di situ,” kata dia.
Sebelumnya, PPATK menelusuri 50 rekening milik bos First Travel. Hasilnya, uang sebanyak Rp7 miliar ditemukan. Temuan ini memperkuat dugaan adanya penyimpangan dana calon jemaah umroh yang menjadi korban penipuan First Travel.
Dream - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri kembali menyita aset milik Bos First Anugerah Karya atau First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan. Kali ini, penyidik menyita koleksi tas mewah milik Anniesa bernilai ratusan juta
" Iya," kata Kepala Tim Penelusuran Aset Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Kompol Wiranto, membenarkan informasi tersebut kepada Dream, Kamis 14 September 2017.
Meski begitu, Wiranto belum dapat menjelaskan nilai total dari tas-tas mewah tersebut. Saat ini, tas itu masih dalam perhitungan.
" Jumlahnya masih dihitung ya," ucap dia.
Sebelumnya, polisi juga telah menyita 20 ribu koper milik calon jemaah umroh di gudang bekas pabrik tekstil di Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat. Pabrik itu telah disewa First Travel selama tiga tahun.
" Kopernya disimpan di gudang bekas pabrik tekstil," ujar Wiranto.
Dream - Bareskrim Polri terus menelusuri aset milik PT First Anugerah Karya atau First Travel. Kali ini pihak polisi menggeledak sebuah gudang bekas pabrik tekstil di Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.
Usai dibuka, polisi menemukan ribuan koper yang biasa digunakan calon jemaah umroh biro travel tersebut.
" Kopernya disimpan di gudang bekas pabrik tekstil," kata Kepala Tim Penelusuran Aset Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Kompol Wiranto kepada Dream, Senin, 11 September 2017.
Wiranto mengatakan sebanyak 20 ribu koper ditemukan di lokasi tersebut. Gudang tersebut ternyata telah disewa biro perjalanan milik Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan itu selama tiga tahun.
" Nyewanya sudah tiga tahun," ucap Wiranto.
Sebelumnya dikabarkan, Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri juga telah menggeledah kediaman Andika-Anniesa di kawasan Sentul City, Bogor, Jawa Barat. Dari penggeledahan itu polisi menemukan beberapa laras airsoft gun dan 10 butir peluru kaliber 5,56 milimeter.
" Temuan peluru ini bisa menjadi masalah baru," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Herry Rudolf Nahak, di kantornya, Jakarta, Selasa, 22 Agustus 2017.
Rudolf mengatakan terkait kepemilikan peluru tajam tersebut, bos First Travel dapat dikenai Undang-Undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman 15 tahun penjara. " Dia ini memiliki (peluru tajam) tanpa hak, bisa dikenakan Undang-Undang Darurat," ucap dia.
Dream - Lebih dari 50 ribu jemaah umroh PT First Anugerah Karya atau First Travel belum kunjung berangkat. Uang para jemaah diduga digelapkan oleh Direktur Utama dan Direktur First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan serta Direktur Keuangan, Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki Hasibuan.
First Travel disebut meraup lebih dari Rp800 miliar uang dari para jemaah. Tapi, polisi yang bekerjasama dengan Pusat Pelaporan Aliran dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) hanya menemukan sisa uang dalam rekening perusahaan hanya Rp1,3 juta.
Lalu, kemana uang sebanyak Rp800 juta itu?
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan hingga saat ini pasangan suami istri itu belum membuka secara gamblang kemana saja uang itu digunakan.
" Tidak semua dijelaskan oleh tersangka, ada yang di tutup-tutupin. Makanya kita terus melakukan penelusuran aset-asetnya," kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 6 September 2017.
Martinus mengatakan 10 hingga 15 persen dari dana yang diduga bernilai Rp800 miliar telah menjadi aset. Sementara sisanya masih ditelusuri peruntukannya.
" Nggak bisa dibayangkan. Rp800 miliar yang dirugikan. Kemudian kalau data dari beberapa aset hanya sekitar 10 sampai 15 persen, yang lain kemana? Tentu yang ini masih kita telusuri," ucap dia.
Sementara itu Kepala Divisi Legal First Travel, Deski enggan menjelaskan kemana saja aliran dana First Travel yang diduga telah digelapkan. Deski hanya menegaskan jika First Travel sampai kini masih berusaha memberangkatkan para calon jemaah.
Deski justru mempertanyakan pernyataan polisi yang menyebut First Travel hanya memiliki saldo sekitar Rp 1,3 juta. Keraguan itu disampaikan karena perusahaan saat ini menggunakan jasa empat orang pengacara.
" Bagaimana bisa dikatakan (sisa) uang Rp1,3 juta? bagaimana cara bayar pengacara," kata Deski.(Sah)
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya