Pemuda Ini Tolak Kuliah di 3 Universitas Ternama demi Kerja jadi Sopir Bus

Reporter : Alfi Salima Puteri
Jumat, 16 September 2022 15:45
Pemuda Ini Tolak Kuliah di 3 Universitas Ternama demi Kerja jadi Sopir Bus
Matthew pun menceritakan bahwa ia pertama kali menemukan kecintaannya pada bus ketika masih duduk di bangku sekolah dasar.

Dream - Hidup memang tentang pilihan. Setiap orang berhak menentukan dan mengambil pilihannya sendiri dalam hidup. Seperti cerita pria asal Singapura berusia 23 tahun ini. Meski kadang membuat sebuah pilihan itu tak mudah, hidup justru bisa terasa lebih bermakna karenanya.

Melansir laman Must Share News, Jumat, 16 September 2022, pria bernama Matthew Tay ini menolak tawaran dari tiga universitas lokal ternama demi mengejar passionnya menjadi pengemudi bus.

Kini Matthew mengemudi untuk sebuah perusahaan bus swasta secara paruh waktu. Ia berhasil mewujudkan apa yang diimpikannya.

Matthew pun menceritakan bahwa ia pertama kali menemukan kecintaannya pada bus ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. Bahkan di bukunya, ia sering menggambar sketsa bus.

Menyadari minatnya pada bus, orangtuanya mengajak Matthew ke persimpangan jalan di sekitar Singapura, untuk melihat ragam bus beserta pengemudi dan pemandunya.

1 dari 3 halaman

Matthew pada tahun 2010.

Ketika berusia sekitar 10 tahun, Matthew bergabung dengan grup Facebook yang terdiri dari penggemar bus. Di sana, dia terhubung dengan orang-orang yang mempunyai minat sama. Matthew pun jadi tahu informasi seputar bus. Bahkan ia sering naik bus untuk sekedar bersenang-senang, memotretnya, dan mencoba rute baru.

Saat beranjak dewasa, Matthew pun berkesempatan mengumpulkan pengalaman di belakang kemudi tanpa mendapatkan imbalan apa pun, karena masih dalam masa dinas atau National Service.

National Service adalah kebijakan nasional di Singapura yang mewajibkan semua laki-laki yang merupakan warga negara Singapura untuk menjalani masa wajib dinas.

2 dari 3 halaman

Matthew Tay.

Setelah selesai masa dinas tersebut, Matthew mendapatkan lisensi mengemudi kelas 4 untuk mengemudi bus. Ia pun bergabung dengan A&S Transit sebagai pengemudi bus paruh waktu.

Dalam prosesnya mendapatkan lisensi mengemudi bus, ia konon menolak tawaran dari tiga universitas lokal ternama, yakni Singapore Management University dengan jurusan Smart City Management and Technology, lalu National University of Singapore dengan jurusan Business Administration, dan Nanyang Technological University dengan jurusan Public Policy & Global Affairs.

Matthew menjelaskan bahwa dia merasa perlu melakukan sesuatu yang lebih dekat dengan hatinya. Menurutnya ia ingin melakukan sesuatu untuk jangka panjang dan bukan hanya sekedar untuk mencari uang.

3 dari 3 halaman

Namun, Matthew menolak menjawab pertanyaan tentang gajinya, yang menurutnya merupakan topik sensitif.

Matthew biasa mendapat shift kerja di malam hari, dari pukul 16.30 hingga 22.00. Sepanjang waktu kerjanya tersebut, ia bisa mendapatkan penumpang hingga 200 orang.

Yang membuat pekerjaannya jauh lebih menyenangkan, Matthew memiliki teman-teman yang juga mengemudikan bus paruh waktu.

Namun pekerjaan Matthew pun rupanya memiliki serangkaian tantangan unik.

Salah satunya yakni sulit menemukan toilet untuk buang air kecil. Sehingga Matthew mengungkapkan dirinya sering kali hanya minum sedikit air mineral agar tak sering buang air kecil.

Selain itu, tantangan bagi Matthew adalah bodi bus yang besar dan panjang membuatnya jauh lebih sulit untuk bermanuver.

Beri Komentar