Banyak PNS Gadai SK karena Terlilit Utang dan Kredit, Intip Besaran Gajinya

Reporter : Okti Nur Alifia
Minggu, 29 Januari 2023 08:20
Banyak PNS Gadai SK karena Terlilit Utang dan Kredit, Intip Besaran Gajinya
MenPANRB Abdullah Azwar Anas sampai terkejut, padahal gajinya berada di atas rata-rata masyarakat kebanyakan.

Dream - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB), Abdullah Azwar Anas sempat terkejut mendengar banyak Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menggadaikan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan PNS ke instansi gadai.

Kebanyakan para PNS ini melakukan tindakan tersebut karena terjerat kredit dan utang. Padahal Azwar mengetahui gaji PNS selama ini berada di atas rata-rata masyarakat. Ditambah lagi dengan tunjangan kinerja (tukin), THR dan juga gaji ke-13.

Azwar menyebut rata-rata anggaran satu orang ASN per tahun masih di atas dari pendapatan per kapita rakyat Indonesia.

" Kalau kita lihat sebenarnya kesejahteraan ASN ini sudah di atas rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia, kalau cukup InsyaAllah ya cukup," ujarnya di Jakarta, dikutip dari Liputan6.com, Jumat, 27 Januari 2023.

Menurut Anas, fenomena tersebut tak lepas dari gaya hidup para PNS denga perilaku konsumtifnya. Mereka tanpa sadar, banyak menarik pinjaman kredit.

" Yang bikin kurang karena kreditan kita banyak," ucap Menteri Anas.

Lalu sebenarnya berapa sih gaji para PNS itu?

1 dari 4 halaman

Aturan tentang penetapan gaji terbaru bagi PNS dari Golongan sampai golongan IV tercantum dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2019, yang merupakan aturan penyesuaian dari ketentuan gaji sebelumnya.

Dalam penyesuaian tersebut, terdapat peningkatan jumlah gaji pokok yang berkisar antara Rp 1.560.800 sampai Rp 5.901.200. Aturan gaji pokok sendiri tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2019. Berikut ini rinciannya:

Golongan I

Golongan Ia: Rp 1.560.800 – Rp 2.335.800

Golongan Ib: Rp 1.704.500 – Rp 2.472.900

Golongan Ic: Rp 1.776.600 – Rp 2.577.500

Golongan Id: Rp 1.851.800 – Rp 2.686.500

Golongan II

Golongan Iia: Rp 2.022.200 – Rp 3.373.600

Golongan Iib: Rp 2.208.400 – Rp 3.516.300

Golongan IIc: Rp 2.301.800 – Rp 3.665.000

Golongan Iid: Rp 2.399.200 – Rp 3.820.000

Golongan III

Golongan IIIa: Rp 2.579.400 – Rp 4.236.400

Golongan IIIb: Rp 2.688.500 – Rp 4.415.600

Golongan IIIc: Rp 2.802.300 – Rp 4.602.400

Golongan IIId: Rp 2.920.800 – Rp 4.797.000

Golongan IV

Golongan IVa: Rp 3.044.300 – Rp 5.000.000

Golongan IVb: Rp 3.173.100 – Rp 5.211.500

Golongan IVc: Rp 3.307.300 – Rp 5.431.900

Golongan IVd: Rp 3.447.200 – Rp 5.661.700

Golongan IVe: Rp 3.593.100 – Rp 5.901.200.

Sumber: Liputan6.com

 

2 dari 4 halaman

Gaya Hidup Tinggi Jadi Sebab Utama PNS Terjerat Pinjaman Kredit

Dream – Gaya hidup yang tidak terkendali disebut menjadi sebab banyak apparatus sipil negara (ASN) atau PNS terjerat pinjaman kredit. Tidak sedikit PNS yang melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang segar demi memenuhi gaya hidup, salah satunya dengan meminjam kredit.

“ Gaya hidup yang tidak terkendali menjadi tren bagi PNS untuk menggadaikan SK (Surat Keputusan) ke lembaga keuangan demi menutup pengeluaran bulanan yang terlalu tinggi,” kata Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, dikutip dari merdeka.com, Kamis 26 Januari 2023.

Menurut Bhima, masyarakat menganggap PNS sebagai profesi yang mapan. Anggapan itu pula yang melatarbelakangi para PNS terbawa gaya hidup mapan. “ Jadi, ketika ada PNS handphone-nya biasa, motornya sederhana, rumahnya kontrak, itu dianggap aneh di mata masyarakat kita,” papar Bhima.

3 dari 4 halaman

Tak Cuma gaya hidup, kata Bhima, pengelolaan keuangan yang buruk juga mendorong PNS terjerembab pada lilitan utang, khususnya kredit konsumtif. “ Padahal kredit konsumtif pasti bunga nya tinggi, dan tidak bisa diandalkan untuk tambah pendapatan dalam jangka panjang. Harusnya kalau kredit ya modal usaha,” ucap Bhima.

Sebelumnya, Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas, menyayangkan sikap beberapa PNS yang gampang terjerat pinjaman kredit. Kondisi itu menimbulkan perilaku konsumtif yang membuatnya seolah tidak puas dengan pendapatan yang diterima.

“ Jadi sebenarnya kalau konsep cukup ya cukup. Kurang karena banyak kreditan. Memang lembaga kredit ini meracuni kita, gagal lewat kita lewat istri kita, gagal lewat istri kita lewat HP anak kita. Sehingga kita termasuk negara yang sangat konsumtif. Yang tidak perlu, dibelanjakan, yang tidak produktif, dibelikan,” kata Anas dalam Closing Ceremony ASN Culture Fest 2023 di The Westin Jakarta, Rabu kemarin.

4 dari 4 halaman

Anas berharap para PNS bisa menahan hawa nafsu konsumtifnya dan lebih fokus pada peningkatan kinerja. Terlebih dunia tengah dirudung ketidakpastian ekonomi tahun ini.

“ APBD terbatas, APBN terbatas, PAD (pendapatan asli daerah) terbatas. Ini di 2023 belum tentu PAD kita bertambah, karena dinamika ekonomi kita terus naik turun. Ini sekali lagi ingin saya ingatkan, kita musti bersyukur bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi dunia, ASN masih punya kepastian pendapatan,” pungkas Anas.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More