Krismon 2008 Picu Kanker, Kok Bisa?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 26 Mei 2016 17:13
Krismon 2008 Picu Kanker, Kok Bisa?
Ilmuwan menemukan 260 ribu orang meninggal karena kanker sejak resesi global 2008

Dream - Ilmuwan menemukan studi cukup mengejutkan. Resesi global yang pernah melanda dunia di tahun 2008 ternyata memicu kanker. Berdasarkan hasil studi, ratusan dari ribuan orang yang meninggal akibat kanker di seluruh dunia, adalah dampak dari perlambatan ekonomi tersebut.

Studi Organization for Economic Development (OECD) menunjukkan pengangguran dan penghematan anggaran berkaitan dengan 260 ribu pengidap kanker yang mematikan di seluruh dunia.

Negara-negara yang punya asuransi kesehatan pemerintah (universal health coverage/UHC), seperti Inggris, punya kasus yang lebih sedikit.

Seorang ilmuwan dari Imperial College London, Mahiben Maruthappu, mengatakan kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Hal ini menjadi penting untuk memahami bagaimana perubahan ekonomi bisa mempengaruhi kelangsungan hidup pengidap kanker.

" Kami menemukan meningkatnya jumlah pengangguran berhubungan dengan kematian akibat kanker. Tapi, asuransi kesehatan bisa melindungi mereka dari penyakit ini, terutama untuk kanker payudara, kanker prostat, dan kanker usus," kata Maruthappu di London, dilansir dari Mirror, Kamis 26 Mei 2016.

Studi itu melihat hubungan antara pengangguran, pengeluaran biaya perawatan kesehatan, dan kematian akibat kanker di lebih dari 70 negara, baik negara maju maupun negara berkembang.

Riset itu juga berisi tentang tingkat kematian yang disebabkan oleh penyakit-penyakit kanker seperti kanker payudara, kanker usus, kanker prostat, kanker paru-paru, dan kanker pankreas. Tingginya pengangguran dikaitkan dengan peningkatan kematian akibat kanker antara tahun 2008-2010.

" Kurangnya akses perawatan kesehatan berperan dalam meningkatnya kematian akibat kanker," kata dia.

Diperkirakan ada lebih dari 260 ribu kematian akibat kanker yang terjadi di 35 negara anggota OECD.

Maruthappu mengatakan kematian akibat kanker ini lebih sedikit di negara-negara yang sudah menerapkan UHC, di mana 90 persen warganya sudah terakses perawatan kesehatan.

Beri Komentar