Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Risiko Macet Tinggi, BNI Syariah Rem Pembiayaan Mikro

Risiko Macet Tinggi, BNI Syariah Rem Pembiayaan Mikro Teller BNI Syariah Tengah Melayani Nasabah (Antarafoto.com)

Dream - PT BNI Syariah mengklaim realisasi pembiayaan macet (Non Performing Financing-NPF) perusahaan saat ini masih jauh di bawah realisasi kredit macet industri perbankan syariah.

Pada semester satu tahun ini, realisasi NPF BNI Syariah hanya sebesar 2,42 persen. Sementara NPF industri perbankan syariah sudah berada di kisaran 4,76 persen. Hingga September 2015, anak usaha BNI ini mencatatkan NPF hanya sebesar 2,54 persen.

"Pertumbuhan pembiayaan tetap dilakukan dengan hati-hati agar kualitas pembiayaan dapat terjaga dengan baik," ujar Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano di Jakarta, Kamis 23 Oktober 2015.

Diakui Dinno, kenaikan NPF industri perbankan syariah disebabkan beberapa hal. Mulai dari perlambatan ekonomi yang memengaruhi kondisi keuangan debitur, perlambatan pertumbuhan pembiayaan bank, dan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli.

Sedangkan, untuk di BNI Syariah, lanjut Dinno, permasalahan besarnya pembiayaan macet ini paling besar melanda sektor mikro, yang mencapai 6,45 persen. Sedangkan untuk sektor produktif ritel hanya 4,39 persen, konsumsi 1,94 persen, Hasanah Card 5,05 persen. Bahkan untuk pembiayaan di atas Rp 10 miliar, tidak ada kredit macet sama sekali.

Untuk menekan NPF ini, Dinno mengakui pihaknya menahan pemberian pembiayaan di sektor mikro, terutama di sektor komoditas.

"Untuk mikro memang saya hentikan karena belum berani. Di daerah, ada cabang BNI Syariah yang 100 persen macet. Itu karena mereka ikut pembiayaan di sektor komoditas," ungkap Dinno.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP