`Angka Keramat` Bank Syariah di 2016 Masih Belum Hilang

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 22 Oktober 2015 17:16
`Angka Keramat` Bank Syariah di 2016 Masih Belum Hilang
Tahun depan akan banyak sumber-sumber pertumbuhan aset perbankan syariah.

Dream - Pengamat Ekonomi Syariah Adiwarman Karim memperkirakan aset perbankan syariah akan bertambah sekitar Rp 60 triliun pada tahun depan. Hal ini karena adanya beberapa terobosan dalam sektor tersebut.

Menurutnya, tahun depan, akan selesainya proses konsolidasi dua Bank Umum Syariah (BUS) yang akan menambah aset sekitar Rp 15-20 triliun.

" Kembalinya 2 BUS terbesar pada pertumbuhannya akan menambah sekitar Rp 5-7 triliun. Jadi, keduanya bisa menyumbang penambahan aset sekitar Rp 15-20 triliun," ujar Adiwarman di Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2015.

Selain itu, lanjut Adiwarman, terdapat Konversi Bank Umum Konvensional menjadi Bank Umum Syariah sehingga memberikan penambahan aset sekitar Rp 20 triliun.

Ekspansi di sektor mikro pun akan menambah aset perbankan syariah sekitar Rp 5-8 triliun. Hal ini akan didorong kinerja tiga BUS. Begitu pun dengan ekspansi di pembiayaan properti, kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4 akan menambah aset Rp 5-10 triliun.

Adiwarman menduga kondisi perbankan syariah tahun depan akan diwarnai munculnya pemain baru yang akan menambah aset sebesar Rp 3 triliun.

" Sehingga total penambahan aset perbankan syariah diperkirakan mencapai Rp 48-61 triliun untuk tahun depan," ungkap Adiwarman.

Sayangnya, meski bertambah asetnya, tetapi pencapaian ini belum tentu mengangkat perbankan syariah dari zona keramat, yaitu pangsa pasar di bawah 5 persen.

Pasalnya, jelas Adiwarman, diperkirakan aset perbankan konvensional pun akan tumbuh melebihi perbankan syariah. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan aset perbankan konvensial yang meningkat seiring penguatan dolar.

" Aset perbankan syariah kan hanya nambah Rp 60 triliun. Masih harus dibandingkan dengan pertumbuhan aset konvensional yang akan meningkat karena penguatan dolar, perbankan konvensional ini kan banyak di valas," tandas Adiwarman.

Beri Komentar