RJ Lino: "Kesalahan Terbesar Saya Tak Nyetor..."

Reporter : Syahid Latif
Rabu, 20 Januari 2016 13:41
RJ Lino:
Mantan Dirut Pelindo II RJ Lino buka suara. Dia membeberkan semua ikhwal kasus yang tengah menyeretnya, Dia mengaku melakukan dua kesalahan besar.

Dream - Richard Joost Lino (63) tengah berada di dua bandul ekstrem kehidupan. Di sisi yang satu, dia diakui banyak kalangan begitu sukses menakhodai Pelindo II menjadi BUMN dengan kinerja mengkilap.

Buktinya, aset Pelindo dalam lima tahun melesat 73 persen menjadi Rp21,7 triliun di akhir 2014. Laba bersihnya di tahun yang sama mencapai Rp1,6 triliun.

“ Ingat, di Pelindo II ada uang cash sekitar Rp18,5 triliun,” katanya.

Angka-angka itu niscaya membuat banyak pihak — terlebih para politisi — meneteskan air liur.

Di sisi yang lain, pria yang pernah dinobatkan Majalah Tempo sebagai The Best CEO pada 2012 ini, belakangan berturut-turut dihantam persoalan dari segala penjuru.

Ia tak henti dirongrong demo serikat pekerja, kantornya digerebek polisi, di-pansus-kan DPR, dijadikan sasaran tembak banyak politisi, dan terakhir, dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ihwalnya: Lino dipersalahkan melakukan penunjukan langsung pengadaan twin-lift crane yang dia yakini harganya lebih murah dan punya kapasitas lebih besar.

Dalam perbincangan dengan Bareksa, dengan bernada sindiran, RJ Lino mengakui dia melakukan dua kesalahan. Pertama Pelindo II kini terlalu kaya jadi menarik perhatian banyak pihak. " Kedua, saya tidak nyetor, tidak bagi-bagi uang…," kata Lino.

Ingin tahun selengkapnya perbincangan dengan RJ Lino, klik tautan ini

 

Beri Komentar