Rumah Mewah Mulai Kehabisan Pembeli

Reporter : Syahid Latif
Rabu, 17 Juni 2015 18:31
Rumah Mewah Mulai Kehabisan Pembeli
Pertumbuhan pembelian properti justru mulai marak di segmen menengah.

Dream - Bisnis properti tengah lesu. Penurunan tajam terjadi di segmen menengah dengan harga di atas Rp 1,5 miliar di hampir semua jenis properti baik apartemen maupun rumah tapak.

Data Indonesia Properti Watch (IPW) mencatat, dari total penjualan properti di Jabodetabek sekitar Rp 2,5 triliun, komposisi penjualan rumah segmen atas turun dari 45 persen menjadi 15 persen.

Kenaikan komposisi penjualan justru terjadi di segmen rumah kelas menengah dengan kisaran harga Rp 500 juta - Rp 1,5 miliar. Di rumah kelas ini, komposisinya naik dari 30 persen menjadi 50 persen.

Hal yang sama terjadi pada rumah menengah bawah di kisaran harga di bawah Rp 250 juta yang naik menjadi 40 persen.

" Pergeseran tren ini terjadi lebih dikarenakan kejenuhan segmen atas yang notabene banyak pembeli adalah investor," kata pengamat dari IPW, Ali Tranghada seperti dikutip dari situsnya, Rabu, 17 Juni 2015.

IPW sebelumnya memang telah memproyeksikan properti kelas menangah bakal menjadi primadona.

Menurut Ali, beberapa kebijakan pemerintah khususnya perpajakan telah membuat investor pembeli properti segmen menengah menunda pembeliannya. Kondisi pasar yang belum stabil juga menjadi pemicunya.

" Hal ini pun yang membuat pasar digiring untuk membangun properti di segmen menengah ke bawah dengan diluncurkannya Program Sejuta Rumah," katanya.

Meski jadi primadona, Ali menilai segmen menengah merupakan pasar gemuk yang belum sepenuhnya dibidik para pengembang. Namun pelonggaran batas minimal uang muka KPR diharapkan bisa mendorong pembelian segmen properti ini.

" Diperkirakan paling cepat akhir tahun 2015 dan di awal 2016 seharusnya pasar properti akan bersiap memasuki fase baru sebuah siklus percepatan pasar properti secara nasional," ujar Ali.

Beri Komentar