Rupiah Anjlok ke Rp16.420, Gubernur BI Ungkap Penyebabnya

Reporter : Editor Dream.co.id
Jumat, 21 Juni 2024 14:46
Rupiah Anjlok ke Rp16.420, Gubernur BI Ungkap Penyebabnya
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menjelaskan pelemahan nilai tukar rupiah

1 dari 11 halaman

Rupiah Anjlok ke Rp16.420, Gubernur BI Ungkap Penyebabnya

Rupiah Anjlok ke Rp16.420, Gubernur BI Ungkap Penyebabnya © uang rupiah Shutterstock

2 dari 11 halaman

© uang rupiah Shutterstock

Dream - Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Kepresiden di membahas rupiah yang anjlok menyentuh level Rp16.420 per US$.

3 dari 11 halaman

© Sri Mulyani Instagram

Pertemuan yang dilakukan pada Kamis, 20 Juni 2024 itu juga dihadiri sejumlah menteri lain dan kepala lembaga seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Kepala Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa.

4 dari 11 halaman

" Iya (pembahasan nilai tukar rupiah terhadap dollar)," kata Sri Mulyani dikutip dari Merdeka.com, Jumat, 21 Juni 2024.


Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo pun menjelaskan pelemahan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh dampak tingginya ketidakpastian pasar global.

5 dari 11 halaman

© dollar Shutterstock

Terutama berkaitan dengan ketidakpastian arah penurunan Federal Funds Rate (FFR) atau suku bunga antar bank oleh bank sentral Amerika Serikat, The Fed.

6 dari 11 halaman

Kondisi tersebut berdampak pada tingginya ketidakpastian pasar global akibat menanti kebijakan suku bunga oleh The Fed.


Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.

7 dari 11 halaman

"Berbagai perkembangan tersebut, dan dengan tingginya yield US treasury, menyebabkan menguatnya nilai tukar dolar AS sehingga meningkatkan tekanan pelemahan nilai tukar berbagai mata uang dunia dan menahan aliran masuk modal asing ke negara berkembang,"

ujar Perry dalam konferensi pers.

8 dari 11 halaman

© Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Kamis (20/6/2024). Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 19-20 Juni 2024 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI R

Sementara dari faktor domestik, tekanan pada Rupiah juga disebabkan oleh kenaikan permintaan valas oleh korporasi, termasuk untuk repatriasi dividen. Kemudian, persepsi terhadap kesinambungan fiskal ke depan.

9 dari 11 halaman

Dengan perkembangan ini, nilai tukar Rupiah melemah 5,92 persen dari level akhir Desember 2023.

Ternyata angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pelemahan Won Korea, Baht Thailand, Peso Meksiko, Real Brazil, dan Yen Jepang masing-masing sebesar 6,78 persen, 6,92 persen, 7,89 persen, 10,63 persen, dan 10,78 persen.

10 dari 11 halaman

"Ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global tersebut terhadap perekonomian di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia,"

ucap Perry.

11 dari 11 halaman

Ke depan, BI memperkirakan nilai tukar Rupiah akan bergerak stabil sesuai dengan komitmen Bank Indonesia untuk terus menstabilkan nilai tukar mata uang Garuda.

Hal ini didukung oleh aliran masuk modal asing, menariknya imbal hasil, rendahnya inflasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.

Beri Komentar