BCA Syariah Merger dengan Bank Interim, Aset Naik jadi Rp2,15 T

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 16 November 2020 18:12
BCA Syariah Merger dengan Bank Interim, Aset Naik jadi Rp2,15 T
BCA Syariah bisa memperkuat posisi bank di dunia perbankan syariah Indonesia.

Dream – Pemegang saham PT BCA Syariah menyepakati penggabungan usaha (merger) Bank Interim Indonesia ke dalam perusahaan. Sebelumnya, Bank Interim Indonesia bernama PT Bank Rabobank Internasional Indonesia dan berubah nama setelah diakuisi PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Persetujuan tersebut diperoleh dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Mengutip keterangan tertulis BCA Syariah, Senin 16 November 2020, RUPSLB menyetujui perubahan nominal saham BCA Syariah sebagai bank hasil penggabungan menjadi sebesar Rp1.000 per lembar saham dari sebelumnya Rp1 juta per lembar saham.

RUPSLB juga menyetujui peningkatan modal disetor dan ditempatkan BCA Syariah yang semula Rp1,996 triliun menjadi Rp2,255 triliun setelah penggabungan.

Aksi korporasi Penggabungan tidak menyebabkan berubahnya kegiatan utama BCA Syariah sebagai bank yang melakukan usaha di bidang perbankan berdasarkan prinsip syariah. BCA Syariah tetap melayani nasabah perseorangan dan bisnis pada seluruh segmen nasabah perbankan, baik ritel, komersial, maupun usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“ Penggabungan ini bertujuan untuk menciptakan bank syariah yang dapat memberikan layanan yang lebih optimal kepada masyarakat dengan cara membangun organisasi yang lebih kuat dan berkualitas,” kata Presiden Direktur BCA Syariah, John Kosasih, di Jakarta.

Jhon juga berharap aksi mereger dan peningkatan permodalan BCA Syariah akan memperkuat posisi bank di dunia perbankan syariah.

Lebih jauh, Jhon mengatakan, penggabungan ini juga merupakan salah satup upaya BCA Syariah untuk turut berpartisipasi dalam mendukung konsolidasi perbankan di Indonesia serta memperkuat struktur permodalan bagi percepatan pengembangan perbankan syariah nasional.

“ Kami memandang penggabungan BCA Syariah dengan Bank Interim merupakan salah satu upaya bagi BCA Syariah untuk tumbuh secara anorganik,” kata dia.

Penambahan modal akan digunakan untuk mendukung percepatan pertumbuhan bisnis BCA Syariah ke depan agar dapat memberikan produk dan layanan yang lebih baik bagi nasabah serta mendukung inisiatif-inisiatif bank ke arah digitalisasi.

1 dari 2 halaman

Laba BCA Syariah Naik 8,7%, Pengguna Mobile Banking Meningkat

Dream - PT BCA Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp28 miliar pada semester I 2020. Pencapaian ini meningkat 8,7 persen dari semester I-2019 yang mencapai Rp25,76 miliar. Tren pemakaian internet banking BCA Syariah juga dilaporkan meningkat selama Pandemik Covid-19.

Direktur BCA Syariah, Pranata, melaporkan aset perusahaan pada Juni 2020 tumbuh 21,05 persen menjadi Rp8,5 triliun dibandingkan Juni 2019 yang berada di kisaran Rp7,04 triliun.

" Rata-rata pertumbuhan aset BCA Syariah selama 2010-2019 sebesar 28,97 persen, tumbuh di atas rata-rata tahunan bank umum syariah sebesar 17,97 persen," kata Pranata dalam Media Update: Pemaparan Kinerja BCA Syariah 1 - 2020, dikutip dari keterangan tertulis Senin 27 Juli 2020.

Pertumbuhan aset tersebut didukung oleh peningkatan penyaluran pembiayaan sepanjang Januari-Juni 2020. Pembiayaan pada periode ini tercatat Rp5,7 triliun atau naik 16,2 persen dari periode yang sama setahun lalu senilai Rp4,92 triliun.

 

 

Komposisi pembiayaan didominasi penyaluran pembiayaan untuk segmen komersial sebesar Rp4,3 triliun dengan komposisi sebesar 76,4 persen. Disusul pembiayaan UMKM sebesar Rp1,2 triliun atau 21,3 persen dari total pembiayaan.

" Di tengah kondisi yang penuh tantangan, kami tetap berkomitmen untuk menyalurkan pembiayaan dengan penuh kehati-hatian," kata Presiden Direktur BCA Syariah, John Kosasih yang berharap langkah perusahaan ini bisa membantu mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia.

Kualitas pembiayaan BCA Syariah juga tetap terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) Gross di angka 0,69 persen dan NPF Net di angka 0,21 persen

Dana pihak ketiga (DPK) meningkat 7,46 persen menjadi Rp6 triliun per Juni 2020.

2 dari 2 halaman

Transaksi E-Channel Meningkat

Pada masa pandemi ini, pengguna mobile banking BCA Syariah Mobile dilaporkan meningkat sebesar 46 persen menjadi sebanyak 36.700 ribu user. Setahun yang lalu, pengakses internet banking dari anak usaha BCA ini baru mencapai 25.100 user.

Sementara itu, pengguna internet banking Klik BCA Syariah meningkat 108 persen menjadi sebesar 5.800 user dibandingkan tahun lalu di kisaran 2.800 user.

Transaksi melalui e-channel mendominasi jumlah transaksi BCA Syariah selama kuartal kedua tahun 2020. Komposisi terbesar adalah transaksi melalui BCA Syariah mobile dan Klik BCA Syariah sebesar 52 persen disusul oleh transaksi ATM/EDC sebesar 45 persen dan sisanya melalui cabang sebesar 3 persen.(Sah)

Beri Komentar