Saham Bluechips Berguguran, Indeks Syariah Berbalik Turun

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 14 April 2016 16:22
Saham Bluechips Berguguran, Indeks Syariah Berbalik Turun
Hampir seluruh indeks sektoral berbalik ke zona merah setelah saham-saham unggulan diserang aksi jual.

Dream - Menguat di awal perdagangan, bursa saham syariah ternyata tak mampu melawan tekanan jual investor. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) pun menutup perdagangan di zona merah.

Berondongan aksi jual saham bluechips syariah serta aksi jual asing memaksa kedua indeks syariah ini bergerak layu. Sentimen negatif dari regional juga menambah beban bagi ISSI dan JII.

Pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, 14 April 2016, indeks ISSI meranggas 1,415 poin (0,89%) ke level 156,742.

Indeks saham bluechips syariah, JII juga ikut terseret turun 6,980 poin (1,05%) ke level 654,908.

Tanda-tanda kurangnya tenaga laju indeks syariah memang terlihat di awal perdagangan. Meski dibuka naik. laju indes syariah mulai limbung beberapa menit kemudian. ISSI dan JII hilir mudik keluar masuk zona hijau.

Mulai keluarnya laporan keuangan sejumlah emiten dengan kinerja kurang memuaskan semakin mencemaskan pelaku pasar.

Alhasil, papan perdagangan indeks ISSI didominasi koreksi harga saham yang melanda 109 emiten. Hanya 67 saham syariah yang bergerak menguat dan 59 lainnya bertahan stagnan.

Transaksi perdagangan saham syariah mencapai Rp 4,08 triliun dengan 44,72 miliar saham berpindahtangan.

Kondisi laju indeks sektoral juga berbalik 180 derajat dari keadaan di pagi hari. Hanya emiten perkebunan yang bergerak naik tipis 0,31 persen.

Sisanya indeks sektoral berguguran dipimpin emiten pertambangan yang jatuh 2,56 persen, industri aneka 2,28 persen, dan industri dasar 1,74 persen.

Saham-saham top losser indeks JII juga dipenuhi emiten-emiten yang selama ini menjadi motor penggerak indeks. Emiten INTP memimpin pelemahan usai turun Rp 900. Disusul ICBP dan UNVR Rp 350, LPPF Rp 250, dan ASII Rp 200.

Koreksi saham tersebut menutup kenaikan harga emiten bluechips penghuni top gainer seperti AALI yang naik Rp 375, AKRA Rp 275, UNTR Rp 150, MIKA Rp 150, dan BSDE Rp 35 per saham.

Kurs rupiah juga tak bisa keluar dari tekanan penguatan dolar AS. Sore ini rupiah turun 26 poin (0,20%) menjadi 13.183 per dolar AS. Mata uang Indonesia ini sempat menyentuh posisi terendah di 13.305 per dolar AS.

Beri Komentar