Ilustrasi Elon Musk (Foto: AFP)
Dream – Kekayaan Bos Tesla Elon Musk mencetak rekor rentetan akumulasi penurunan tercepat dalam sejarah pada tahun 2020. Melonjak di tahun lalu secara mengejutkan, harta kekayaan Elon Musk terjun bebas di awal 2021.
Dikutip dari Business insider yang melansir dari Bloomberg, setidaknya Elon Musk kehilangan US$ 27 miliar atau setara dengan Rp 387,7 Triliun. Hal itu disebabkan saham produsen mobil tersebut merosot jauh menyusul aksi jual saham investor.
Saham Tesla jatuh lebih dari 16 persen pada Minggu 1 Maret 2021 kemarin. Tentu saja hal itu merusak keberhasilan Musk dan menjadikannya turun posisi dari peringkat orang terkaya di dunia.
Padahal dengan kekayaan Rp 2.250,4 triliun yang dimiliki Musk di tahun lalu telah membuatnya menjadi orang terkaya di dunia mengungguli Jeff Bezos.
Meski terperosok dalam, masih ada keberuntungan yang menaungi Elon Musk. Kerugian aakibat turunnya saham Tesla masih bisa ditopang oleh kuntungan lanjutan untuk SpaceX.
Meskipun mengalami kerugian, Musk masih menempati posisi orang terkaya kedua di dunia. Selisih kekayaannya dengan Jeff Bezos yang berada di puncak semakin menjauh hingga US$ 20 miliar.
Sebelumnya, kekayaan Musk naik tajam pada tahun lalu setelah harga saham Tesla naik 743 persen. Januari 2021, dia mendepak posisi Bezos dari daftar puncak setelah harta miliknya menembus 210 miliar dollar AS.
Baru-baru ini harga-harga saham di Nasdaq, termasuk Tesla mulai berguguran karena valuasinya kelewat premium. Bahkan investor kini mulai beralih dari saham-saham teknologi ke saham perusahaan yang akan pulih setelah pandemi.
Selain anjloknya harga saham Tesla, penyebab lain penurunan kekayaan Musk juga disebabkan oleh pengumuman investasi Bitcoin senilai 1,5 miliar dollar AS pada bulan lalu. Ketika Musk menyatakan harga Bitcoin terlalu mahal, harga mata uang kripto dan Tesla turun hingga membuat kekayaannya turun 15 miliar dollar AS dalam kurun waktu dua minggu saja.
Namun ternyata Tesla bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang mengalami kerugian setelah meraih keuntungan. Starup Cina Nio bahkan mengalami penurunan sekitar 40 persen dari level tertinggi bulan Februari, dengan pesaingnya seperti XPeng dan Li Auto turun dalam jumlah yang sama.
Dan Ives, seorang analis di Webdush Securities mengatakan penurunan baru-baru ini mewakili keterpurukan namun belum mencapai puncaknya.
“ Bulan lalu kami telah menyaksikan aksi jual pada nama EV di seluruh papan karena perdagangan risk-off ditambah dengan beberapa pemotongan penjualan yang terlihat di China selama bulan Januari telah memicu beberapa investor untuk beralih dalam waktu dekat,” ucapnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya