KAI Usul Tarif Terendah LRT Jabodetabek Rp12 Ribu - Rp15 Ribu

Reporter : Okti Nur Alifia
Selasa, 17 Januari 2023 16:47
KAI Usul Tarif Terendah LRT Jabodetabek Rp12 Ribu - Rp15 Ribu
Diproyeksikan tarif LRT Jabodebek akan diumumkan 3 bulan sebelum beroperasi, tepatnya April 2023.

Dream - PT KAI (Persero) telah mengajukan usulan besaran tarif terendah LRT Jabodetabek senilai Rp12ribu-15 ribu. Saat ini perusahaan masih menunggu keputusan final dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait usulan tersebut.

" Sampai saat ini kami masih belum dapat jawaban dari Kemenhub, berapa tarif yang diberikan pada PT KAI untuk pengoperasian LRT," ungkap Manager Public Relation LRT Jabodebek Kuswardojo dikutip dari Liputan6.com, Selasa, 17 Januari 2022.

Kuswardojo menjelaskan, sistem tarif moda transportasi LRT Jabodetabek akan meniru model yang diberlakukan untuk Kereta Api Listrik (KRL). Nantinya akan ada perubahan tarif untuk setiap 3-5 kilometer jarak yang ditempuh penumpang. 

 

Dijadwalkan Kemenhub baru akan memberikan keputusannya terkait usulan tarif LRT Jabodebek pada 3 bulan sebelum beroperasi moda transportasi baru ini beroperasi, tepatnya April 2023.

" Kita masih nunggu kabarnya dari Kementerian Perhubungan," ungkap dia.

1 dari 6 halaman

Kuswardojo menambahkan, tarif LRT Jabodebek jug diusulkan mendapatkan subsidi dari pemerintah agar tidak membebani masyarakat. Dengan subsidi tersebut, ongkos pengguna bisa ikut terpotong.

" Kemungkinan besar nanti operasinya akan ada subsidi dari pemerintah untuk LRT," lanjutnya.

Namun Kuswardojo masih belum mengetahui berapa hitungan tarif dasar LRT Jabodebek yang nantinya dikenakan pada para pengguna.

Diketahui progres proyek LRT Jabodebek saat ini mencapai 88,38 persen, dengan target beroperasi Juli 2023.

LRT Jabodebek akan melayani masyarakat mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 23.27 WIB setiap harinya. Untuk headway atau waktu tunggunya akan berkisar di antara 4-8 menit.

2 dari 6 halaman

Potret LRT Jabodetabek yang Mampu Angkut 700 Penumpang Perhari Tanpa Masinis

Dream - Jokowi sudah menjajal Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek dengan melakukan uji coba dari Stasiun LRT Harjamukti, Depok, sampai ke Stasiun TMII, Jakarta Timur, pada Senin 26 Desember 2022.

Pembangunan infrastruktur ini merupakan salah satu proyek strategis nasional pengembangan angkutan massal perkotaan yang dibangun untuk mengurangi tingkat kemacetan di Ibu Kota Jakarta dan jalur penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, dan Bekasi.

Presiden bernama lengkap Joko Widodo itu memastikan, kereta LRT Jabodetabek akan mulai beroperasi dan terbuka untuk publik pada Juni tahun depan.

“ Juni-Juli 2023 sudah bisa (beroperasi) bareng dengan kereta cepat," kata Jokowi, dikutip dari Liputan6.com.

3 dari 6 halaman

Tanpa Masinis

lrt jabodatabek

Menurut Jokowi, perjalanannya yang menempuh jarak 9 km mampu ditempuh dalam waktu sekitar 12 menit dengan kecepatan 80 km/jam. 

" Ini sangat cepat sekali dan tanpa masinis,” katanya.

lrt jabodatabek

LRT Jabodetabek digadang-gadang akan berjalan tanpa masinis. Mengutip laman KAI, LRT Jabodetabek akan menggunakan teknologi CBTC atau Communication Base Train Control dengan Grade of Automation (GoA) tingkat 3, di mana kereta beroperasi secara otomatis tanpa masinis.

4 dari 6 halaman

Buatan dalam Negeri

Jokowi menginformasikan pembangunan sudah mencapai 87 persen. Dia pun turut berbangga sebab LRT Jabodetabek merupakan karya anak bangsa yakni buatan PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero).

lrt jabodatabek

“ Proyek kereta LRT Jabodebek adalah hasil karya anak bangsa yang progres pembangunannya sudah 87 persen. Kereta sampai sistem tanpa masinisnya sepenuhnya buatan INKA,” katanya.

5 dari 6 halaman

Mampu Angkut 700 Penumpang per Hari

lrt jabodatabek

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa LRT Jabodebek mampu mengangkut 700 penumpang per hari.

“ Karena ini menggunakan teknologi yang tinggi, saya minta uji coba dilakukan dengan baik, untuk memastikan aspek keselamatannya sudah terpenuhi, sebelum nanti dioperasikan Insha Allah pada pertengahan 2023,” ujar Menhub Budi dalam keterangannya.

6 dari 6 halaman

400 Perjalanan per Hari

lrt jabodatabek

Sementara itu, rata-rata frekuensi kereta per hari sebanyak 400 perjalanan dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya yakni, Trans Jakarta dan Jaklingko, Trans Patriot, KRL Komuter, Kereta Bandara Soekarno Hatta, dan Kereta Cepat Jakarta – Bandung.

“ Angkutan massal perkotaan sangat penting untuk terus dikembangkan, ditata, dan dioptimalkan pemanfaatannya untuk masyarakat. DKI Jakarta menjadi salah satu kota percontohan dalam pembangunan angkutan massal yang lengkap. Ada MRT, LRT, BRT, KRL commuter, Angkot, dan lain-lain,” kata dia.

Beri Komentar