Ilustrasi
Dream - Larangan memamerkan wajah di muka umum tak membuat kaum wanita Saudi tak kehilangan akal ikut tren selfie. Alih-alih memamerkan wajah, wanita Saudi justru mengunggah foto diri yang memamerkan tangan dan kaki.
Tren ini terbukti ampuh di jejaring sosial Tanah Arab itu. Saking maraknya, para pelaku bisnis kosmetik ikut panen untung dari selfie khas wanita Saudi ini.
Ahli kecantikan menyebutkan, warga Saudi adalah pengguna situs jejaring sosial terbanyak di seluruh dunia. Hal itu dapat dilihat dari jumlah pendaftar di media sosial yang meningkat terus menerus.
Bagi warga Saudi khususnya kaum kaum muda, jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan Snapchat telah merevolusi kehidupan sosial mereka.
Saking booming-nya, muda-mudi Saudi rela mengeluarkan dana dengan pergi ke salon untuk mendapatkan hasil foto selfie paling sempurna.
Wanita Saudi dikabarkan telah berpaling ke bedah kosmetik terbukti dari peningkatan permintaan suntik Botox, skin peeling, pemutihan dan operasi laser. Biaya untuk prosedur tersebut bervariasi dari 500 riyal hingga 1,500 riyal per sesi.
" Bedah kosmetik untuk tangan dan kaki semakin umum," kata konsultan kecantikan Oroba Al-Nasser.
Banyak perempuan Saudi yang mengunggah foto tangan dan kaki mereka. Hal itu karena mereka tidak bisa atau tidak mau menunjukkan wajah mereka akibat norma-norma sosial.
" Menurut statistik 2010, Arab Saudi menjadi pemimpin di dunia Arab dalam hal operasi pengurangan lemak," kata Al-Nasser seperti dikutip dari laman Arabnews, Kamis, 19 Maret 2015.
Dia menambahkan, jejaring sosial telah berperan dalam mendorong kaum perempuan Saudi untuk melakukan bedah kosmetik agar terlihat cantik.
Fouad Al-Mishkhas, pakar sosial, mengatakan foto selfie perempuan Saudi biasanya memperlihatkan tangan, kaki dan merek pakaian. Sementara laki-laki mudanya mengunggah foto selfie kehidupan pribadi mereka, seperti pakaian dan otot-otot mereka.
" Kita berada di era di mana jejaring sosial tidak hanya memengaruhi individu, tetapi masyarakat secara keseluruhan. Kita tidak memiliki penelitian tentang dampak dari fenomena ini," tambahnya, yang mencatat bahwa dampaknya mungkin kebanyakan negatif.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu