Dream - CEO Facebook, Mark Zuckerberg, tidak mau memecat satupun karyawannya usai skandal kebocoran data pengguna yang menggemparkan dunia. Dia pasang badan dan menyatakan skandal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya.
Zuckerberg menyatakan, ada data 87 juta pengguna berhasil diekstraksi dari Facebook. Menurut dia, Zuckerberg, hanya dia orang yang bisa melakukan hal itu sebagai bentuk pertanggungjawaban.
" Pada akhirnya, ini adalah tanggung jawab saya. Jadi ada banyak pertanyaan tentang pemecatan. Saya memulai ini. Saya menjalankannya. Dan saya bertanggung jawab atas apa yang terjadi di sini," kata Zuckerberg, dilaporkan The Guardian.
" Saya tetap berpikir saya akan melakukan pekerjaan terbaik untuk membantu ini (Facebook) bergerak ke depan. Saya tidak ingin menuding orang lain atas apa yang sudah kami lakukan di sini," lanjut dia.
Hingga Rabu kemarin, para pengguna masih bisa mengakses profil Facebook mereka dengan memasukkan email dan nomor telepon.
Direktur Teknologi Facebook, Mike Schroepfer, menyatakan para pencuri menyalahgunakan fitur masuk tersebut untuk mengorek informasi publik menggunakan email dan nomor telepon yang didapat melalui pemulihan akun.
" Mengingat skala dan tingkat kecanggihan aktivitas yang kami temukan, kami yakin sebagian besar profil pengguna Facebook telah dicuri. Jadi kami menonaktifkan fitur ini," kata Schroepfer.
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online