Sri Mulyani: Kalau Pertamax Naik Lagi, Jangan Marah ya

Reporter : Okti Nur Alifia
Senin, 9 Januari 2023 15:13
Sri Mulyani: Kalau Pertamax Naik Lagi, Jangan Marah ya
Sri Mulyani mengakui bahwa dia memang memerintahkan kepada Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk menurunkan harga Pertamax.

Dream – Pertamina baru saja menurunkan harga bahan bakar minyak nonsubsidi. Pertamax, misalnya, kini harganya turun menjadi Rp12.800 perliter dari harga semula Rp13.900.

Penentuan tarif Pertamax dan BBM nonsubsidi lain memang dilakukan berdasarkan harga pasar. Artinya, bila harga minyak dunia turun, maka Pertamax dan BBM nonsubsidi lain ikut turun.

Sebaliknya, bila harga minyak dunia naik, maka harga Pertamax dan BBM nonsubsidi lain juga ikutan naik. Karena itulah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memainta masyarakat tidak kaget bila harga Pertamax dan BBM nonsubsidi lain kembali naik bila harga minyak dunia meningkat.

" Jadi, naik turunnya itu sebetulnya kalau kita mau konsisten ya kayak Pertamax itu, Pertamax turun ya turun. Saya Sampaikan saja ke Pertamina, Pak Erick, Pak Menteri ESDM, yang pas turun bilang ke konsumen ini harga pas turun, kalau harga (minyak dunia) pas naik jangan marah ya," kata Sri Mulyani, dikutip dari Liputan6.com, Senin 9 Januari 2023.

1 dari 4 halaman

Selain Pertamax, penurunan harga BBM juga menyasar seluruh bahan bakar nonsubsidi yang dijual Pertamina. Seperti Pertamina Dex, Dexlite, hingga Pertamax Turbo.

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, penurunan harga BBM Pertamina memang tidak secepat SPBU swasta. Alasannya, karena Pertamina memiliki ekosistem pengolahan bahan bakar yang lebih besar, ditambah banyaknya SPBU yang tersebar.

Harga minyak dunia saat ini turun lebih dari US$4 per barel. Dengan harga minyak Brent menanggung persentase kerugian terbesar dalam dua hari perdagangan pertama tahun ini sejak 1991.

Adapun turunnya harga minyak dunia dipengaruhi kekhawatiran permintaan terkait dengan ekonomi global dan meningkatnya kasus Covid-19 di China yang kembali menghancurkan harga minyak mentah. 

2 dari 4 halaman

Dream - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) Non Subsidi yang berlaku mulai Selasa 3 Januari 2023, pukul 14.00 WIB.

Jenis BBM yang mengalami penurunan di antaranya Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite. Pertamax yang awalnya dijual Rp13.900 per liter, turun menjadi Rp12.800 per liter.

" Pertamax, yang banyak dipakai dulu aja, itu maka diputuskan kemarin, yang hari ini (turun dari) Rp13.900 (per liter) itu menjadi Rp 12.800 (per liter) ya," kata Arick kepada wartawan di SPBU Pertamina di Jalan MT Haryono.

Erick mengakui bahwa penurunan harga BBM Pertamina tidak secepat pom bensin swasta. Alasannya, Pertamina memiliki ekosistem pengolahan bahan bakar yang lebih besar, serta jumlah SPBU yang tidak sedikit. Sehingga harus ada sinkronisasi dari semua market yang terlibat dengan Pertamina.

" Nah kenapa? Kita harus sinkronisasi. Karena kalau ada perubahan harga si Pertamina, yang merupakan marketnya paling besar itu turunannya tidak seperti yang kelola cuma 5 pom bensin, karena ini turunannya banyak. Ada kilangnya, ada pom bensinnya, ada macam-macamnya. Bahasanya prosesnya perlu waktu. Tapi kemarin pun kita sudah percepat," ungkapnya.

Berikut rincian harga yang berlaku di seluruh Indonesia, seperti dikutip dari laman resmi Pertamina.

3 dari 4 halaman

1. Pertalite (RON 90):

  • Rp 10.000 per liter (seluruh Indonesia).

2. Pertamax (RON 92):

  • Rp12.800 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
  • Rp13.050 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
  • Rp13.300 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)

3. Pertamax Turbo (RON 98):

  • Rp14.050 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
  • Rp14.350 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
  • Rp14.650 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu).

4. Solar Subsidi (CN 48):

  • Rp6.800 (seluruh Indonesia)
4 dari 4 halaman

5. Dexlite (CN 51)

  • Rp16.150 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, FTZ Sabang)
  • Rp16.500 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
  • Rp16.850 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)

6. Pertamina Dex (CN 53)

  • Rp16.750 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
  • Rp17.100 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
  • Rp17.450 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)

Sumber: Liputan6.com/Merdeka.com

Beri Komentar