Produksi`Spin` Rendah, Chevrolet Tutup Pabrik di Indonesia

Reporter : Sandy Mahaputra
Jumat, 27 Februari 2015 11:41
Produksi`Spin` Rendah, Chevrolet Tutup Pabrik di Indonesia
GM akan berhenti memproduksi Spin di Indonesia pada akhir Juni dengan menutup pabrik di Bekasi yang mempekerjakan sekitar 500 orang.

Dream - General Motors akan menutup pabrik perusahaan otomotif Amerika Serikat itu di Indonesia. Kini GM hanya akan fokus pada pengembangan branding untuk mobil-mobil tipe Sport Utility Vehicles (SUV).

Sejak masuk pasar Asia Tenggara pada delapan dekade yang lalu, GM akhirnya menutup pabrik satu-satunya di Indonesia setelah kalah bersaing dengan produk dari Jepang yang dipimpin oleh Toyota Motors.

Wakil Presiden Eksekutif GM Stefan Jacoby, yang mengawasi pasar Amerika, Eropa dan China, mengakui GM keliru telah berani bersaing dengan Jepang di pasar yang disebutnya sebagai 'halaman rumah' mereka.

GM mencoba untuk mengambil pasar Jepang dengan memproduksi secara lokal Chevrolet Spin, sebuah Multi-Purpose Vehicle (MPV) mungil yang terbukti menjadi pemenang di Brasil, namun tidak di Indonesia. Masalahnya, sebagian besar komponen Spin masih diimpor.

Spin tidak mampu bersaing dengan rivalnya, seperti Toyota Avanza, sehingga pabrik produksinya di Bekasi, Jawa Barat mengalami kesulitan finansial.

Produksi Spin tahun lalu kurang dari seperempat dari kapasitas sebenarnya yang mencapai 40.000 kendaraan per tahun. GM hanya menjual 8.412 unit Chevrolet Spin di Indonesia tahun lalu dan mengekspor hampir 3.000 unit.

" Kami tidak bisa meningkatkan produksi Spin untuk meningkatkan volume seperti yang kami harapkan, meskipun mobil MPV ini sangat bagus," kata Jacoby kepada Reuters dikutip Businessinsider.com, Kamis 26 Februari 2015.

" Rantai logistik Spin terlalu kompleks. Volume produksinya yang rendah sehingga kita tidak bisa merakitnya menggunakan komponen lokal seperti yang diharapkan. Dan dari sudut pandang biaya, kami kira itu tidak kompetitif," tambah Jacoby.

GM akan berhenti memproduksi Spin di Indonesia pada akhir Juni dengan menutup pabrik di Bekasi yang mempekerjakan sekitar 500 orang.

Dengan restrukturisasi ini, GM Indonesia hanya akan menjadi perusahaan distributor dengan aktivitas usaha memasarkan dan melayani purna jual produk-produk Chevrolet di Indonesia.

Menurut LMC Automotive, meskipun kehadirannya cukup lama di Indonesia, GM menjual kurang dari 11.000 kendaraan tahun lalu atau di bawah 1 persen dari pangsa pasar otomotif Indonesia, .

Sebaliknya, afiliasi Toyota dan Daihatsu mampu menjual lebih dari 578.000 kendaraan. Toyota dan pabrikan mobil Jepang lainnya bersama-sama mengendalikan lebih dari 90 persen pangsa pasar otomotif Indonesia. (Ism) 

Beri Komentar