Sri Mulyani Beber Kondisi Keuangan Negara, Aman?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 14 Juli 2017 15:16
Sri Mulyani Beber Kondisi Keuangan Negara, Aman?
Dia mengklaim pengelolaan anggaran masih baik.

Dream – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, membeberkan kondisi keuangan Indonesia sepanjang paruh pertama 2017. Berbicara di depan rapat Badan Anggaran DPR, bendahara negara itu memastikan kondisi Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN) sejauh ini masih cukup baik. 

“ Secara umum, APBN 2017 masih dapat dikelola dengan baik,” tulis Sri dalam akun resmi Instagramnya, @smindrawati, diakses Dream pada Jumat, 14 Juli 2017.

Sri mengatakan pendapatan negara pada semester I 2017 baru mencapai 41 persen. Meski belum mencapai separuhnya, pendapatan yang diperoleh mengalami kenaikan 35,5 persen dibandingkan semester I 2016.

Penerimaan pajak tercatat mencapai Rp571,9 triliun, naik 9,6 persen dari semester I 2016 sebesar Rp522 triliun. Kontribusi terbesar pada pendapatan nasiobal berasal dari sektor PPh Migas yang tumbuh 69 persen dan PPN non-migas yang tumbuh 13,5 persen. Dari kepabeanan, bea keluar tumbuh 31,6 persen.

“ Dari data tersebut, dapat terlihat bahwa geliat ekonomi sudah mulai tumbuh seiring dengan membaiknya harga minyak dan meningkatnya ekspor,” tulis dia.

Menkeu juga mengatakan program amnesti pajak berjalan baik. Penerimaan PPh Pasal 25 Orang Pribadi semester I 2017  mencapai Rp5,8 triliun. Angka ini meningkat dari semester I 2016 yang hanya sebesar Rp5,3 triliun.

Sementara dari sisi belanja, tercatat penyerapan belanja negara pada semester I 2017 sebesar 42,9 persen. Angka ini meningkat dari penyerapan belanja semester I 2016 sebesar 41,5 persen.

Anggaran belanja negara ini digunakan untuk membangun jalan baru sepanjang 46,3 kilometer, jalan tol 3,69 km, jembatan 523,08 meter, dan jalan layang/jalan bawah tanah sepanjang 1,88 kilometer.

“ Dengan meningkatnya realisasi pendapatan negara, defisit anggaran terhadap PDB di semester I hanya sebesar 1,29 persen. Artinya, defisit dapat dikendalikan dengan baik,” kata dia.

Realisasi pembiayaan lewat Surat Berharga Negara semester I turun 23,3 persen. Angka ini jauh lebih baik daripada semester I 2016 yang meningkat 34 persen.

“ Pelaksanaan semester I APBN menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2016 dan tahun-tahun sebelumnya. Ini menggambarkan upaya pemerintah untuk menjaga APBN sebagai instrumen fiskal yang efektif dan kredibel telah berjalan baik demi tercapainya masyatakat adil, makmur dan bermartabat,” kata dia.

 

Dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR yang dimulai pada pukul 19.35 malam ini, saya menyampaikan laporan realisasi semester I APBN 2017. Secara umum, APBN 2017 masih dapat dikelola dengan baik. Pendapatan negara (pendapatan dalam negeri dan hibah) tercatat sebesar 41,0% terhadap APBN yang meningkat dari 35,5% dari semester I tahun 2016. Dari sisi pendapatan negara, realisasi penerimaan perpajakan (pajak dan bea cukai) tumbuh sebesar 9,6 persen dengan nilai nominal 571,9 triliun, dengan demikian lebih baik dari tahun 2016 yang hanya sebesar 522 triliun atau kontraksi sebesar 2,4 persen dari tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar dari PPh Migas yang tumbuh 69 persen dan dari PPN non migas yang tumbuh 13,5 persen, melonjak tajam bila dibanding tahun lalu yang minus 3,1. Dari kepabeanan, bea keluar tumbuh 31,6 persen, dimana tahun lalu minus 33 persen. Dari data tersebut dapat terlihat bahwa geliat ekonomi sudah mulai tumbuh seiring dengan membaiknya harga minyak dan meningkatnya ekspor. Data tax amnesty juga termanfaatkan dengan baik sehingga penerimaan PPh Pasal 25 Orang Pribadi semester pertama tahun 2017 telah mencapai 5,8 triliun, jauh melampaui capaian sepanjang tahun 2016 yang hanya 5,3 triliun Sementara dari sisi pengeluaran/belanja; penyerapan belanja negara sebesar 42,9% terhadap APBN juga lebih baik bila dibandingkan sebesar 41,5% di tahun 2016. Telah dibangun jalan baru sepanjang 46,3 km , jalan tol 3,69km, jembatan 523,08m dan fly over/under pass 1.887,7m Dengan meningkatnya realisasi pendapatan negara , defisit anggaran terhadap PDB di semester I hanya sebesar 1,29 persen. Artinya, defisit dapat dikendalikan dengan baik. Sebagai dampak positifnya, realisasi pembiayaan melalui pembiayaan SBN neto semester I tahun 2017 juga turun sebesar 23,3 persen. Jauh lebih baik dari semester I tahun lalu yang meningkat 34 persen. Pelaksanaan semester I APBN menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2016 dan tahun-tahun sebelumnya. Ini menggambarkan upaya pemerintah untuk menjaga APBN sebagai instrumen fiskal yang efektif dan kredibel telah berjalan baik demi tercapainya masyatakat adil, makmur dan bermartabat.

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) on

Beri Komentar