Studi: Produktivitas Meningkat Jika Kurangi Baca E-mail

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 29 April 2019 17:12
Studi: Produktivitas Meningkat Jika Kurangi Baca E-mail
Aturan ini juga berlaku bagi manajer, lho.

Dream – Ada cara yang “ menyenangkan” untuk lebih produktif di kantor dan tekanan berkurang. Caranya adalah kurangi mengecek e-mail.

Dikutip dari studyfinds.org, Senin 29 April 2019, ada sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of Applied Psychology.

Periset dari Michigan State University mengatakan memantau e-mail sepanjang hari bisa membuat orang tertekan, terutama pada manajer. Karyawan senior menghabiskan lebih dari 90 menit untuk kembali fokus bekerja dari “ gangguan” e-mail.

Bagi para manajer, gangguan yang disebabkan oleh e-mail bisa memiliki konsekuensi yang lebih luas.

“ Seperti alat-alat pada umumnya, e-mail berguna. Tapi, kalau digunakan secara berlebihan, bisa mengganggu, bahkan merusak,” kata Profesor Manajemen Michigan State University, Russell Johnson.

Johnson mengatakan, ketika manajer dan karyawan lainnya berusaha fokus dari gangguan e-mail, mereka dianggap gagal memenuhi tujuan.

“ Mereka mengabaikan tanggung jawab manajer dan bawahan mereka tidak memiliki perilaku kepemimpinan yang dibutuhkan untuk berkembang,” kata dia. (ism) 

1 dari 1 halaman

Kurangi Baca E-Mail

Johnson menemukan manajer “ sukses” pulih dari gangguan itu dengan membatasi tugas kepemimpinan dan mengurangi baca e-mail. Misalnya, tugas untuk pertumbuhan jangka panjang dan pengembangan tim.

Mereka lebih fokus terhadap tugas sehari-hari. Keputusan ini dirasa baik dan strategis. Manajer merasa lebih produktif.

Johnson mengatakan para peneliti mensurvei 48 orang manajer dua kali sehari dalam dua minggu. Manajer melaporkan frekuensi dan permintaan e-mail, persepsi tentang kemajuan pekerjaan dalam tugas inti pekerjaan, dan seberapa sering terlibat dalam membantu tim.

“ Kami menemukan bahwa pada hari-hari ketika manajer melaporkan permintaan e-mail tinggi, mereka merasa kemajuan pekerjaan lebih rendah. Efektivitas perilaku kepemimpinan menjadi lebih sedikit,” dia.

Johsnon mengatakan, ketika manajer tidak memimpin, bawahan mereka dan produktivitasnya akan terkena imbasnya.

Beri Komentar