Tafkhim Artinya Bacaan Tebal, Berikut Ketentuan Membaca dan Contohnya yang Wajib Diketahui

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Rabu, 13 Juli 2022 11:36
Tafkhim Artinya Bacaan Tebal, Berikut Ketentuan Membaca dan Contohnya yang Wajib Diketahui
Cara membaca tafkhim adalah dengan menjorokkan mulut ke depan agar bacaannya tebal.

Dream – Ketika membaca Al-Quran ada banyak hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah terkait dengan tajwid. Karena saat membaca Al-Quran, sahabat Dream harus bisa melafalkan dengan baik dan benar agar tidak terjadi kesalahan makna. Bahkan hal yang berhubungan dengan tebal dan tipisnya bacaannya saja bisa berakibat fatal jika salah membaca.

Itulah mengapa, di saat belajar membaca Al-Quran juga perlu mempelajari tentang ilmu tajwid. Dari sekian banyak ilmu tajwid yang ada, salah satu yang dipelajari adalah tentang tafkhim atau bacaan tebal.

Tafkhim artinya bacaan tebal, di mana saat membacanya haruslah dengan suara yang tebal. Sahabat Dream harus membuat mulut dimajukan atau dijorokkan ke depan agar bacaan tersebut bisa menjadi tebal. Beberapa bacaan tafkhim pun akan sahabat Dream jumpai saat sedang membaca Al-Quran.

Oleh karena itu, bacaan tafkhim perlu dipahami terlebih dahulu agar lebih mudah saat mempraktikkan langsung dalam bacaan Al-Quran. Nah, berikut adalah penjelasan lebih lengkap tentang tafkhim artinya apa dan contoh-contohnya dalam Al-Quran sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 2 halaman

Tafkhim Artinya Bacaan Tebal

Tafkhim Artinya Bacaan Tebal

Dalam ilmu tajwid dikenal dengan bacaan tebal dan bacaan tipis. Untuk bacaan tipis disebut dengan tarqiq. Sedangkan bacaan tebal disebut dengan tafkhim yang akan kita pelajari bersama saat ini. Secara bahasa, tafkhim artinya menebalkan atau menggemukkan.

Baca juga: Memahami Arti Idgham dalam Tajwid dan Jenisnya

Di mana saat membacanya, maka dengan cara mengangkat bagian ujung lidah ketika membaca huruf-huruf tafkhim ke bagian langit-langit mulut. Untuk huruf-huruf hijaiyah yang seharusnya dibaca secara tafkhim atau tebal adalah sebagai berikut:

(ص- ض- ط- ظ- خ- غ -ق- ر- ل)

Jika sahabat Dream menemukan salah satu dari ketujuh huruf hijaiyah di atas dalam Al-Quran, maka membacanya haruslah dipertebal. Namun perlu diperhatikan juga, bahwa khusus untuk huruf “ ra” dan “ lam” kedua huruf tersebut berbeda dengan huruf yang lainnya.

Huruf “ lam” dibaca tebal atau tafkhim saat di bacaan “ jalalah”, yakni “ lam” yang ada di kata “ Allah”. Tetapi “ lam” tersebut dibaca dengan tebal atau tafkhim yang syaratnya adalah harakat “ lam” adalah fathah atau menggunakan dhommah. Misalnya saja terdapat dalam bacaan surat Al-Baqarah ayat 7 berikut:

خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ  

Khotamollohu 'ala qulubihim wa 'ala sam'ihim.

Artinya: “ Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka,” (QS. Al-Baqarah: 7).

Kemudian untuk huruf “ ra” wajib dibaca dengan tebal atau tafkhim saat harakatnya adalah fathah atau dhommah.

Berikut contoh huruf “ ra” dengan menggunakan harakat fathah:

وَاَمَّا الَّذِيْنَ ابْيَضَّتْ وُجُوْهُهُمْ فَفِيْ رَحْمَةِ اللّٰهِ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

Wa ammallażīnabyaddat wujuhuhum fa fī raḥmatillāh, hum fīhā khāliduun.

Artinya: “ Dan adapun orang-orang yang berwajah putih berseri, mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.” (QS. Ali Imran: 107).

Berikut contoh huruf “ ra” dengan menggunakan harakat dhommah:

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Waltakum mingkum ummatuy yad'ụna ilal-khairi wa ya`murụna bil-ma'rụfi wa yan-hauna 'anil-mungkar, wa ulā`ika humul-mufliḥuun.

Artinya: “ Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104).

2 dari 2 halaman

Huruf-huruf Ra yang Dibaca Tafkhim

Huruf-huruf Ra yang Dibaca Tafkhim

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa tafkhim artinya dibaca tebal dan ada dua huruf hijaiyah yang dibaca tafkhim namun berbeda sendiri. Salah satu huruf hijaiyah itu adalah huruf “ ra”. Nah, berikut ada beberapa ketentuan dalam huruf “ ra” yang dibaca tafkhim:

  • Huruf “ ra” dengan menggunakan harakat fathah atau dhommah. Misalnya saja bacaan berikut:

فَمَا رَبِحَتْ , رُسُلِهِ

  • Semua huruf isti’la tanpa terkecuali, baik yang menggunakan harakat fathah, kasrah, atau dhommah. Huruf isti’la terdiri dari:

خ, ص, ض, غ, ط, ق, ظ

  • Huruf “ ra” sukun yang sebelumnya terdapat huruf dengan harakat kasrah atau “ ya” dan setelahnya adalah huruf isti’la. Misalnya saja pada bacaan:

و إرْصَادًا

  • Huruf “ ra” sukun yang sebelumnya terdapat huruf dengan menggunakan harakat kasrah ‘Aridh atau hamzah washal. Misalnya saja pada bacaan:

 إنِ ارْتَبْتُمْ

  • Lafaz Allah yang sebelumnya terdapat huruf dengan menggunakan harakat fathah atau dhommah. Misalnya saja pada bacaan:

وَاللهُ غَفُوْرٌ, إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ

 

  • Huruf “ ra” dengan harakat fathah, dhommah, dan sukun yang sebelumnya bukan huruf dengan harakat kasrah asli (dalam satu kalimat). Hal ini adalah pendapat dari as-Syathibi yang ditulis dalam ad-Dani dalam At-Tahdidi fi al-Itqon wa at-Tajdid. Misalnya saja dalam bacaan:

بِرُؤُوْسِكُمْ, بِرَسُوْلٍ

  • Huruf “ ra” dengan harakat dhommah yang diwaqafkan. Baik sebelumnya adalah huruf dengan harakat dhommah, fathah, atau kasrah lazim atau “ ya” yang diberi sukun. Misalnya saja dalam bacaan:

مُزْدَجَرٌ

  • Huruf “ ra” dan huruf dengan harakat kasrah terdapat sebuah huruf yang diberi sukun. Maka “ ra” dibaca menjadi tafkhim. Misalnya saja dalam bacaan:

الذِّكْرُ حِذْرَكُمْ

  • Huruf “ ra” kasrah yang sebelumnya terdapat huruf dengan menggunakan harakat dhommah atau fathah yang dibaca waqaf (sukun). Misalnya saja dalam bacaan:

مِنْ مَطَرٍ, بِالنُّذُرِ

 

Beri Komentar