Sirup Marjan (Foto: Shutterstock)
Dream - Sirup Marjan sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia. Merek ini selalu menjadi buah bibir ketika bulan Ramadan tiba dengan iklannya yang bertebaran di mana-mana. Begitu pula saat Lebaran, sirup ini menjadi salah satu yang populer untuk membuat minuman.
baca juga: Resep Minuman Segar dengan Sirup
Namun ada satu hal yang tak banyak orang perhatikan, yakni arti tulisan 'Boudoin' di belakang kata Marjan.
Konten Kreator Ajeng Kamaratih dalam akun Instagramnya membahas arti di balik kata Boudoin yang ternyata berasal dari bahasa Prancis.
“ MARJAN BOUDOIN… Prancis 🇫🇷 banget namanya sirop khas ramadhan ini! Dari kecil kepo apaan si nama di bawah tulisan MARJAN,” tulisnya.q
Marjan Boudoin (dibaca Budwang) adalah nama keluarga di Prancis yang jarang dipakai. Boudoin mempunyai makna sebagai berani.
“ Arti di balik nama Boudoin adalah berani!” ungkap Ajeng.
“ Tapi marjannya dibacanya tetap marjan ya, bukan maryang apalagi marzyong,” lanjutnya.
Meskipun memakai bahasa Prancis, wanita ini mengatakan bahwa sirup Marjan adalah asli buatan Indonesia.
Menilik sejarahnya, nyatanya Marjan menjadi sirup pertama yang diproduksi di Indonesia oleh PT Suba Indah sejak tahun 1989.
PT Suba Indah didirikan oleh Muhammad Saleh Kurnia pada tahun 1975 yang juga merupakan pendiri Hero Supermarket. PT Suba Indah memproduksi beberapa produk makanan dan minuman, termasuk Marjan.
View this post on Instagram
Dream - Idul Fitri 1444H tinggal menghitung hari. Lebaran umat Muslim ini biasanya dipenuhi dengan makanan suguhan untuk tamu yang berkunjung ke rumah-rumah, salah satunya biskuit legendaris Khong Guan.
Namun tahukah kamu Khong Guan bukanlah asli dari Indonesia? Merek biskuit berasal dari Singapura, sejak 1947.
Khong Guan diinisiasi oleh kakak beradik Chew Choo Keng dan Chew Choo Han, yang merupakan imigran asal Fujian, China. Keduanya bekerja di pabrik biskuit Singapura untuk menghidupi keluarganya di kampung.
Cikal bakal berdirinya Khong Guan adalah saat Jepang menginvasi Singapura. Kala itu Keng dan Han mengungsi ke Perak, Malaysia. Mereka membuat biskuit sampai persediaan tepung dan gula habis. Untuk bertahan hidup, keduanya juga menjual garam dan sabun.
Setelah Jepang mundur, Keng dan Han kembali ke Singapura dan menjual biskuit buatan sendiri. Menariknya, Han menemukan mesin pembuat biskuit yang sudah rusak dari pabrik tempat mereka bekerja dulu. Dari situlah mereka menciptakan lini produksi biskuit sendiri.
Dengan mesin semi otomatis dan rantai sepeda, mesin ini menggerakkan biskuit dengan sistem konveyor melalui oven bata yang telah diakali sedemikian rupa. Hasilnya, penjualan pun meningkat seiring tingginya kemampuan produksi.
Hingga tahun 1947, Khong Guan Biscuit Factory Pte Ltd resmi didirikan, menyusul pabriknya yang berdiri di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina.
Pada awal 1980-an, pabrik Khong Guan mulai melebar, yang berdiri di pesisir China. Tak hanya di Asia Tenggara dan China, Khong Guan juga bisa ditemukan di supermarket di lebih dari 40 negara. Di antaranya Timur Tengah, Hong Kong, Jepang, Australia, Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat.
KGB lantas mulai menyadari potensi penuh pasar Amerika Serikat (AS). Hal ini mengarahkan pada penggabungan Khong Guan Corporation (KGC) pada tahun 1982 sebagai perusahaan yang berbasis di AS di Berkeley, California.
Empat tahun kemudian pada tahun 1986, Khong Guan kembali mendirikan pabrik di Tripaldi Way di Hayward, California, dan mulai memperluas jaringannya untuk menjangkau seluruh pasar Amerika Utara.
Pangsa pasar Biskuit Khong Guan tumbuh dari 4 persen pada tahun 1986, menjadi pemimpin pasar hanya dalam tiga tahun dan merupakan produsen biskuit Asia pertama yang memproduksi iklan TV dan surat kabar di AS.
KGC juga merupakan anggota aktif dari The National Association For The Specialty Food Trade (NASFT) dan Food Marketing Institute (FMI).
Mereka secara teratur mengadakan pameran di Pameran Makanan Mewah Musim Dingin NASFT di San Francisco dan telah mengadakan pameran di Pameran Makanan Mewah Musim Panas di New York City.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan