Asuransi Bisa Diklaim Oleh Pemegang Polis Yang Terjangkit Virus Corona. (Foto: Ilustrasi)
Dream - Virus corona yang mewabah membuat masyarakat global khawatir. Sudah ada ratusan orang meninggal dunia akibat virus yang mewabah ini.
Pihak asuransi pun memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman virus corona. Misalnya, Generali Indonesia.
Dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Selasa 4 Februari 2020, CEO Generali Indonesia, Edy Tuhirman, mengatakan pemegang polis bisa mengajukan klaim jika dia terkena virus.
“ Generali secara penuh akan menjamin dan menanggung pengobatan nasabah yang terkena virus corona, menyesuaikan ketentuan polis,” kata Edy di Jakarta.
Pertama, kata Edy, nasabah harus memastikan penyakitnya masuk dalam pertanggungan polis. Saat mengklaim, polis harus dalam keadaan aktif. Agar klaim bisa dipercepat, nasabah juga harus mempersiapkan dokumen yang diperlukan.
“ Klaim tidak berada dalam masa tunggu polis, serta menggunakan jaringan rumah sakit untuk cashless klaim,” kata dia,
Walaupun ada sejumlah polis yang memberikan jaminan layanan kesehatan, Edy meminta pemegang polis untuk menghindari infeksi virus.
Sampai saat ini, yang bisa dilakukan masyarakat dalam upaya pencegahan virus corona adalah membiasakan perilaku hidup sehat seperti selalu mencuci tangan dengan air dan sabun cair, menutup mulut dan hidung dengan tissue ketika bersin atau batuk, menggunakan masker, dan pergi ke dokter jika kondisi kesehatan memburuk.
Edy mencontohkan produk yang bisa memberikan perlindungan terhadap virus corona, yaitu Global Medical Plan.
“ Melalui General Medical Plan, Generali memberikan jaminan layanan kesehatan di seluruh dunia dengan besaran pertanggungan hingga Rp35 miliar,” kata dia.
Dream - Kepercayaan investor terhadap perekonomian China yang diserang virus corona perlahan-lahan berangsur pulih. Sentimen dari global tersebut bergabung dengan kembalinya aksi beli pada saham penggerak indeks yang mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke jalur hijau.
Aksi beli investor pada saham sektor keuangan terutama emiten BBCA dan BBRI turut menggairahkan pasar modal syariah. Setelah tiga hari tertekan, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) akhirnya ditutup menguat signifikan.
Menguat sejak awal perdagangan, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan Selasa, 4 Februari 2020 dengan menguat 0,748 poin (0,44%) ke level 171,812. ISSI mengawali perdagangan di sesi prapembukaan dengan naik ke level 171,992.
Laju ISSI naik signifikan di sesi pagi dengan menyentuh level tertinggi di 172,606. Di sesi siang, investor mulai menahan diri terjun ke pasar dan membuat ISSI tertekan ke level terendahnya di 171,415.
Penguatan juga terjadi pada dua indeks keping biru syariah. Jakarta Islamic Index (JII) ditutup menguat 3,533 poin (0,55%) ke level 639,640.
Indeks JII70 naik 1,262 poin (0,60%) ke level 213,162.
Rebound yang terjadi pada saham BBCA yang sempat ditinggalkan pemodal asing mendongkrak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sore ini IHSG menguat 38,169 poin (0,65%) ke level 5.922,339.
Kepercayaan diri investor mulai bangkit. Para penanam modal membeli saham-saham, terutama di sektor industri aneka dan keuangan. Indeks sektor industri aneka melesat 1,68 persen dan keuangan 1,33 persen.
Indeks sektor perdagangan terkoreksi 0,50 persen dan pertanian 0,07 persen.
Emiten syairah top gainer kali ini adalah INDS yang harga sahamnya meningkat Rp260, ICBP Rp200, TCPI Rp200, ASII Rp125, dan ASII Rp125.
Harga saham GHON terkoreksi Rp385, CITA Rp300, UNTR Rp300, INPP Rp200, dan PGAS Rp180.
Pada 16.35, rupiah menguat terhadap dolar AS. Kurs dolar AS melorot 78 poin (0,57%) ke level Rp13.663 per dolar AS.
Dream - Pemerintah berencana menghentikan sementara impor dari China. Kebijakan itu diambil terkait merebaknya virus Corona di Negeri Tirai Bambu tersebut.
“ Untuk menyetop belum ada. Jadi, kami mengadakan penundaan dulu,” kata Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, dikutip dari Merdeka.com, Selasa 4 Februari 2020.
Saat ini, berbagai kementerian sedang mengkaji jenis komoditas impor yang datang dari China. Dalam rapat tersebut baru merencanakan jenis komoditas yang sekiranya bisa membawa virus corona. " Ini masih persiapan agar tidak salah sasaran produk impornya," tambah dia.
Pemerintah Indonesia akan melakukan pendataan, khususnya yang berkaitan dengan hewan hidup. " Wild animal itu sudah pasti," kata Agus.
Begitu juga dengan produk holtikultura, seperti bawang putih. Jika berpotensi membawa virus pasti akan diberhentikan. Terkait komoditas lainnya, pemerintah masih melakukan pertimbangan.
Agus memperkirakan baru besok data lengkap barang impor yang dilarang masuk. " Ini segera (diselesaikan) mungkin besok sudah komplit," ujar dia.
Kalau memang ada komoditas yang diimpor dari China tidak bisa digantikan, pemerintah akan mencari alternatif dari negara lain.
Pendataan dilakukan oleh berbagai kementerian, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan dan Bea Cukai.
" Nah ini harus akurat karena pergerakannya sangat cepat dan ini butuh keputusan bersama yang akurat," kata dia.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib