Salah Satu Ponsel Keluaran Ericsson. (Foto: Retromanmedia.co.uk)
Dream – Salah satu produsen telekomunikasi, Ericsson, berencana menutup pabrik dan memecat ribuan karyawan. Namun, perusahaan ini tidak akan menutup pabrik Ponsel mereka di Swedia.
Dilansir dari Bloomberg, Senin 26 September 2016, perusahaan ini berjuang di tengah-tengah kompetisi yang ketat dan permintaan yang rendah. Mereka pun akan menargetkan penghematan sebesar 9 miliar krona atau Rp13,8 triliun.
Perusahaan yang berjaya di era 1990-an ini juga akan memangkas 3 ribu karyawannya yang berada di jaringan unit produksi ini.
“ Kami akan menangani ini berdasarkan negara per negara dan karyawan kami. Kami selalu memberitahukan serikat pekerja terlebih dahulu (sebelum menutup pabrik dan memecat karyawan),” berikut pernyataan Ericsson dalam situs Svenska Dagbladet.
Perusahaan ini mengecualikan pabrik utama yang berbasis di Swedia ke dalam penutupan pabrik dan pemecatan karyawan.
Saat ini, Ericsson tengah menghadapi turbulensi. Mereka mencoba untuk mempertahankan pertumbuhan pendapatan dengan mengeliminasi sejumlah pekerjaan tertentu ketika “ bertanding” dengan Huawei dan Nokia.
Produsen ponsel ini juga berusaha untuk mencari pimpinan baru yang akan menggantikan Hans Vestberg, CEO Erinccson yang mundur dua bulan yang lalu.
Perusahaan disebut akan menutup unit produksinya di Boraas dan Kumla yang mengakhiri 144 tahun produksinya di Swedia. Dua pabrik ini mempekerjakan 1.200 orang karyawan. Lalu, perusahaan ini juga akan merumahkan unit penelitian dan pengembangan. Jika dijumlah, total karyawan yang akan di-PHK sebesar 3 ribu orang.
Sementara itu, menurut The Register, Ericsson enggan menanggapi kabar yang disebut dalam Svenska Dagbalet. Namun, mereka mengatakan perusahaan ini tengah melakukan perubahan struktural untuk mempercepat bisnis dan pertumbuhan mereka.
Ericsson juga mengatakan perusahaannya menargetkan ada penghematan sebesar Rp13,8 triliun hingga tahun depan.
“ Dalam laporan kuartal I, kami menyatakan mulai mengambil langkah-langkah tambahan di luar penghematan dan efisiensi program. Oleh karena itu, kami mengadaptasikan operasional kami untuk volume proyek mobile broadband saat ini,” kata mereka.(Sah)
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!