Joko (merdeka.com)
Dream - Pepatah modern bilang, 'bekerja keraslah sampai orang lain menganggapmu memelihara pesugihan'. Adagium itu mengajarkan agar semua orang tidak menyerah sebelum meraih sukses, seperti yang dilakukan Joko Hartono.
Pada 1986, Joko hijrah dari Solo, Jawa Tengah, ke Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. Dia mencoba peruntungan dengan berjualan bakso. Semula, Joko menjajakan dagangannya dengan berjalan kaki, keliling dari kampung ke kampung.
" Waktu itu emang niatnya mau usaha dari Solo modal nekat bawa rancatan (alat pikul). Pengalaman saya itu (jualan) mikul selama tiga tahun," kata Joko, dikutip dari mereka.com.
Setelah itu, Joko tak lagi keliling. Dia membuka kios kecil di terminal Cibadak. Lambat laun, usahanya berkembang hingga punya pabrik bakso sendiri.
" Waktu itu punya kios kecil di terminal Cibadak. Kemudian kita coba bikin pabrik sekarang alhamdulillah kita mulai dari bahan ayam hidup dari kandang saya, langsung masuk ke gudang saya, langsung jadi bahan makanan juga," tutur Joko.
Omzet Joko juga semakin besar. Dulu, saat pertama jualan bakso hanya mampu menghabiskan setengah kilogram daging. Keuntungannya cuma Rp2.500.
Tetapi, sepuluh tahun belakangan, rezeki Joko benar-benar bak air bah. Kini dalam sehari dia mampu menghabiskan 1,5 ton daging ayam yang dipotong dari peternakannya. Pabriknya bisa menghabiskan sekitar 1600 ekor ayam.
" Kalau lagi ramai bisa sampai 1,5 ton kalau lagi sepi model gini paling satu ton bisa 1,2 ton atau 1,1 ton. Kalau ayam peren itu rata-rata 600 ekor kalau boiler bisa sampai 1000 (per hari)," kata Joko.
Joko kini bisa menggenggam omzet Rp60 juta setiap harinya. Jumlah itu akan menjadi tiga kali lipat saat Lebaran.
" Kalau untuk hari-hari ini itu rata-rata mencapai Rp60 juta (omset) satu hari tapi kalau tanggal muda bisa sampai Rp70 juta ini khusus bakso. Beda lagi Lebaran beda bisa sampe Rp250 juta Rp300 juta satu hari kalau lebaran," ungkap Joko.
Kesuksesan Joko bahkan sampai membuatnya dicurigai oleh para tetangga, yanag menudingnya memelihara pesugihan. Namun Joko tidak pernah ambil pusing. Dia menganggap tudingan itu sebagai cobaan.
" Waktu saya bangun masjid di depan katanya 'Pak Joko pakai pesugihan ya?'. Ya udah saya jawab aja iya lah mau gimana saya jawab juga gatau pada percaya atau enggak," kata Joko sambil tertawa.
Joko bisa memaklumi tudingan tersebut. Sebab, kala itu usahanya sedang berkembang pesat. " Tapi bagi kita enggak aneh lah itu cobaan saya biarin aja lah ngapain harus percaya pesugihan gitu-gitu," ujar dia.
Kini, Joko punya peternakan ayam, tempat pemotongan, dan pabrik bakso sendiri. Ia juga memiliki banyak karyawan yang membantunya menjalankan bisnis.
Advertisement
Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Bye Kering & Kaku, 7 Tips Agar Rambut Pria Terasa Lembut

Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT