Jadi 'Anak Emas' Ekonomi Digital, Start Up Indonesia Malah PHK Massal Karyawan, Ada Apa?

Reporter : Alfi Salima Puteri
Senin, 30 Mei 2022 13:12
Jadi 'Anak Emas' Ekonomi Digital, Start Up Indonesia Malah PHK Massal Karyawan, Ada Apa?
Langkah ini dilakukan lantaran kondisi makro ekonomi yang memburuk beberapa dekade terakhir.

Dream - Tak bisa dipungkiri, pandemi Covid-19 memukul banyak sektor industri, tak terkecuali perusahaan rintisan (startup) yang menjadi anak emas di era ekonomi digital saat ini.

Beberapa startup bahkan terpaksa harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat krisis ekonomi selama pandemi ini.

Berikut ini adalah startup-startup di Indonesia yang baru saja melakukan PHK massal.

1 dari 4 halaman

1. Link Aja

Kabar mengejutkan datang dari Link Aja. Perusahaan fintech besutan 10 BUMN ini harus rela memangkas ratusan karyawan. Isu mengenai pemangkasan karyawan ini pun dibenarkan Head of Corporate Secretary Group LinkAja Reka Sadewo.

" Penyesuaian organisasi SDM ini dilakukan atas dasar relevansi fungsi SDM tersebut pada kebutuhan dan fokus bisnis perusahaan saat ini. Penyesuaian yang dilakukan tentunya mempertimbangkan dengan matang kepentingan seluruh stakeholder perusahaan, termasuk para karyawan," ujar Reka dikutip dari Merdeka.com, Senin 30 Mei 2022.

Reka menjelaskan, perencanaan tersebut juga akan mengikuti dan mematuhi aturan dan regulasi yang telah digariskan oleh pemerintah, serta mematuhi prinsip-prinisip Good Corporate Governance.

2 dari 4 halaman

2. Zenius

Tak selang lama, berhembus kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) dari startup Zenius. Tak tanggung-tanggung, 200 orang karyawan harus dirumahkan.

Dalam pernyataan resminya, langkah ini dilakukan lantaran kondisi makro ekonomi yang memburuk beberapa dekade terakhir. Maka itu, Zenius mau tak mau harus beradaptasi agar tetap survive.

" Karyawan yang menjadi bagian dari kebijakan ini akan mendapatkan pesangon sesuai dengan Peraturan dan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia," tulis keterangan Zenius.

3 dari 4 halaman

3. JD.ID

Penyedia layanan belanja daring alias e-commerce JD.ID juga mengambil langkah PHK terhadap karyawan. Langkah ini dilakukan demi mempertahankan eksistensi perusahaan dengan kondisi pasar Indonesia.

" Perusahaan juga melakukan pengambilan keputusan seperti tindakan restrukturisasi, yang mana di dalamnya terdapat juga pengurangan jumlah karyawan," ujar Director of General Management JD.ID Jenie Simon.

4 dari 4 halaman

Rupanya, PHK pada perusahaan startup tidak hanya marak terjadi di Indonesia. Fenomena serupa juga terjadi di seluruh dunia.

Melansir techcrunch.com, PHK startup ini disebut sebagai akibat dari resesi atau pelemahan ekonomi yang terjadi di sejumlah negara akibat pandemi Covid-19.

Beri Komentar