TikTok (Shutterstock)
Dream - TikTok mengumumkan akan membatasi waktu penggunaan aplikasi (screen time) untuk usia di bawah 18 tahun menjadi hanya satu jam per hari. Langkah tersebut dilakukan, setelah TikTok dan platform media sosial lainnya menghadapi kritikan atas dampaknya terhadap pengguna muda.
Cormac Keenan, Kepala Kepercayaan dan Keamanan TikTok, mengatakan, saat memutuskan batas waktu yang ditetapkan untuk pengguna remaja, perusahaan berkonsultasi dengan peneliti dan pakar dari Digital Wellness Lab di Rumah Sakit Anak Boston.
Dikutip dari CNN Business, fitur pembatasan waktu ini akan diluncurkan minggu depan dengan pangaturan bawaan alias default. Jika pengguna remaja telah mencapai batas penggunaan selama 60 menit, akan ada peringatan yang mengharuskan mereka untuk keluar dari aplikasi.
Keenan juga mengumumkan beberapa pembaruan untuk fitur Family Pairing aplikasi, yang memungkinkan orangtua atau pengasuh menautkan akun TikTok mereka ke akun remaja untuk mengontrol.
" Meski tidak ada posisi yang didukung secara kolektif tentang seberapa banyak waktu menonton yang 'terlalu banyak', atau bahkan dampak waktu layar secara lebih luas, kami menyadari bahwa remaja biasanya membutuhkan dukungan ekstra saat mereka mulai menjelajahi dunia online secara mandiri," tulis Keenan dalam unggahan blog
Orang tua dapat memfilter video dengan kata-kata atau tagar yang tidak ingin mereka tampilkan dalam tampilan, kemudian menetapkan batas waktu layar harian, dan menetapkan jadwal khusus untuk membisukan notifikasi TikTok yang dikirim.
“ Dalam bulan pertama pengujian kami, pendekatan ini meningkatkan penggunaan alat manajemen waktu layar kami sebesar 234 persen,” tulis Keenan.
Namun merujuk The Guardian, fitur satu jam itu masih dapat dihapus di bagian setting aplikasi. Ketika pengguna menggunakan selama lebih dari 100 menit sehari, aplikasi akan meminta pengguna untuk menetapkan batasan waktu yang baru.