Tinggalkan Kerja, Hijaber Sukses Bisnis Bermodal Rp 870 Ribu

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 24 Maret 2016 06:27
Tinggalkan Kerja, Hijaber Sukses Bisnis Bermodal Rp 870 Ribu
Mellisa dilematis antara karir atau keluarga. Namun rasa cinta pada buah hati membuatnya memilih berhenti bekerja.

Dream - Jalan hidup seseorang tak ada yang pernah tahu. Bertekad memperhatian buah hatinya, Adeena Zehar Ahmad Zaky, Mellisa Burhan memutuskan mengorbankan karir cemerlang sebagai pegawai sebuah bank. Dia memilih menjadi seorang penjahit.

Keputusannya itu ternyata membawanya pada kesuksesan. Merangkak dari seorang penjahit, Mellisa, atau karib disapa Mel berhasil menjadi pendiri The Burblepearl.

Kisah sukses Mel ini dimulai pada Oktober 2015. Mel memutuskan berhenti kerja. Dia tak sepenuhnya Nekat. Mel sudah punya pengalaman. Dan desakan menjadi ibu terbaik untuk anaknya begitu besar.

" Sebelum keluar kerja, saya mencoba menjahit syal dan menjualnya pada Jui 2015. Saya menerima respon yang tak terduga," kata seperti dikutip laman Sinarharian.com.my, Kamis, 24 Maret 2016.

" Saya tak sengaja memutuskan bisnis manik-manik," kata Mel.

Mel menceritakan awalnya memulai menjadi penjahit manik hanya untuk memuaskan diri saat membuat pakaian khusus di hari bersejarah.Tak dinyana, baju jahitannya disukai rekan-rekannya.

Sejak saat itu, Mel mulai kebanjiran order. " Dimulai tahun 2012, mereka memesan baju kepada saya," kenangnya.

Dia memulai bisnisnya dengan modal sangat kecil. Hanya 250 ringgit atau Rp 870 ribu. Uang itu dipakai membeli bahan-bahan untuk mempercantik busana jahitannya.

Munculnya pesanan jahitan membuat Mel berani melangkah lebih jauh. Lewat desakan temannya, Mel mulai mendirikan bisnis menjahit manik di rumahnya sendiri.

Bahkan dia hanya menggunakan bahan-bahan sisa dari renda dan manik-manik dari gaun pengantin untuk menghias scarf.

" Meski bahan terbatas, hasil jahitan Mel ternyata disukai. Dia pun membuat brand Mary," ujar istri dari Ahmad Zaki Abdullah.

Lambat laun karya Mel mulai dikenal. Bukan hanya merancang jahitan manik sendiri, Mel mulai menerima pesanan dari perancang ternama. Sejumlah butik juga meminta bantuannya.

Diakui Mel, dia masih akan terus berkarya menjahit gaun pengantin manik-manik dan jilbab. Permintaan kedua produk ini bahkan masih terus tinggi.

Kini, di usia 31 tahun, Mel kini tak perlu lagi terburu-buru pergi ke kantor di pagi hari. Kini hidupnya lebih tenang. Merawat buah hati dan keluarga, Mel bisa tetap berkaya dengan mengelola bisnisnya.

Beri Komentar