Tiongkok-Pakistan Menggunakan Pembiayaan Syariah Untuk Mendanai Proyek Infrastruktur.
Dream – Tiongkok-Pakistan, lewat China-Pakistan Economic Corridor (CPEC), berencana menggunakan sistem keuangan syariah, terutama sukuk, untuk membiayai proyek infrastruktur. Proyek-proyek infrastruktur ini diprediksi menelan biaya di atas Rp500 triliun.
Dilansir dari Gulf Times, Kamis 12 Januari 2017, sukuk akan digunakan untuk membiayai proyek infrastuktur, seperti rel kereta api, pelabuhan, bandara, dan pembangkit listrik dari Pakistan hingga perbatasan Tiongkok.
CPEC memprediksi investasi yang dibutuhkan untuk membangun proyek infrastruktur dan energi ini mencapai US$45 miliar (Rp598,26 triliun) hingga 2030.
Menteri Keuangan Pakistan, Ishaq Dar, mengatakan Pakistan ingin pembiayaan syariah menjadi pembiayaan utama bagi infrastruktur dan proyek jangka panjang lainnya. Bahkan, pemerintahnya mengalokasikan 20-40 persen sumber pembiayaan negara berasal dari pembiayaan syariah, termasuk untuk pembiayaan CPEC. Sisanya berasal dari pinjaman dari Tiongkok, Asian Development Bank, dan Asian Infrastructure Investment Bank (AAIB).
Dua bank ini pun mempertimbangkan memberikan pembiayaan dalam skema syariah, misalnya pembiayaan untuk proyek pembangkit listrik batubara yang senilai US$1,9 miliar (Rp25,26 triliun).
Pembiayaan di CPEC ini fokus pada pembangunan infrastruktur di empat area, terutama pembangunan pelabuhan di Gwadar, proyek energi, jalan, rel kereta api dan komunikasi, serta industri. Saat ini, proyek CPEC yang telah diimplementasi sebesar US$18 miliar (Rp239,3 triliun) dan yang masih dalam pipeline sebesar US$17 miliar (Rp226,01 triliun).(Sah)
Advertisement

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5



Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget