Ayu Dyah Andari (tengah) Punya Rahasia Menjalankan Bisnis Fesyen.
Dream – Ayu Dyah Andari merupakan brand ambassador dari salah satu brand hijab indonesia. Selain itu, dia juga merupakan seorang desainer baju.
Memakan brand label sesuai namanya, Ayu memulai merancang busana dari gaun pengantin sampai pakaian sehari-hari.
Kesuksesan yang diraih Ayu ternyata tak datang dengan mudah. Semua dilalui dengan perjuangan hingga akhirnya brand busananya mulai dikenal publik.
Bisnis fashion Ayu dimulai dari dua orang pegawai. Di saat bersamaan, dia juga tetap mengelola bisnsi studio foto. Banyaknya bidang usaha yang dikerjakan membuat Ayu tak bisa selalu hadir.
Dalam menjalankan bisnis Ayu memang memilih mengajarkan para pegawainya bisa mandiri. Menjalankan roda usaha tanpa harus selalu diawasinya.
" Ketika bisnis menjadi semakin besar, kita harus memiliki dan mengajarkan teman untuk menjalankan bisnis,” kata dia di Jakarta.
Menurut Ayu, pegawai yang diajarkan ini adalah orang terpilih dan terpercaya. Dia harus terlebih dahulu yakini jika bisnisnya akan tetap aman jika dikelola pegawai tersebut.
Tak hanya orang kepercayaan, Ayu juga terus belajar untuk membentuk tim yang kompak dalam menjalankan bisnisnya. selalu menentukan skala prioritas ketika menjalankan usaha.
" Misalnya saya akan turun sendiri saat membuat payet baju, bordir dan lain sebagainya. Untuk manajemen dan marketing ada timnya tersendiri,” kata dia.
Kini setelah satu per satu usahanya berkembang, Ayu mengingatkan jika memiliki bisnis tak selamanya dilakukan orang yang memiliki uang. Justru, seorang pebisnis harus bisa berpikir menghasilan uang dari usaha yang dimiliknya.
Wanita kelahiran 1986 ini mengungkapkan jika bisnis tak selalu harus mengikuti tren yang sedang berkembang. Pebisnis harus bisa memilih apa yang disukainya. Prinsip inilah yang selama ini telah membantu Ayu untuk berkarya lebih baik.
“ Tak bisa memaksakan karena apa yang menjadi kesukaan kita akan keluar ketika karya itu dibuat,” kata dia.
Pengalaman ini dialami Ayu yang pernah memutuskan melawan tren monokromatik yang kala itu tengah hits di pasar. Kala itu hampir semua desainer mengeluarkan koleksi busana monokrom.
" Aku tidak mengeluarkannya, tetapi (warna lain) saat itu,” kata dia.
(Sah, Laporan: Ava Hapsari)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN