Menteri BUMN Bikin 3 Tips Jaga Stamina di Tengah Cuaca Panas

Reporter : Okti Nur Alifia
Rabu, 26 April 2023 07:12
Menteri BUMN Bikin 3 Tips Jaga Stamina di Tengah Cuaca Panas
Dalam sepekan terakhir, Asia Selatan sedang mengalami fenomena gelombang panas atau yang disebut “heatwave”.

Dream - Dalam sepekan terakhir, Asia Selatan sedang mengalami fenomena gelombang panas atau yang disebut “ heatwave”. Negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos bahkan mencatat suhu ekstrem mencapai 40 derajat celcius, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan suhu panas bulan April di wilayah Asia secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari. Di Indonesia, suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2 derajat celcius di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat pada pekan lalu.

Hingga saat ini di beberapa lokasi suhu tercatat pada kisaran 34-36 derajat celcius. Namun kabar baiknya Dwikorita menyatakan suhu panas di Indonesia bukan gelombang panas. Suhu maksimum harian pun sudah mulai turun.

Meskipun begitu, hal ini tetap menjadi perhatian bagi masyarakat agar tetap menjaga stamina di tengah cuaca panas.

1 dari 6 halaman

Menteri BUMN Erick Thohir juga mengingatkan, agar mewaspadai suhu dan cuaca  panas saat ini. Dalam unggahan Instagramnya, dia menuliskan tiga tips sederhana untuk menjaga stamina. Seperti minum air putih, hingga cukup istirahat.

“ Waspada peningkatan suhu dan cuaca panas yaa! 🌤️

Aktivitas lebaran dan mudik masih terus berlanjut. Tetap berhati-hati dan jangan lupa:

✅Minum air putih agar terhidrasi

✅Cukup istirahat

✅Di rumah saja jika perlu,” tulis Erick.

Postingan ini pun ramai dipenuhi komentar netizen, yang juga turut merasakan hawa panas namun ada juga daerah yang diguyur hujan,

" Dan pke sunscren," tulis akun @rifelnin0.

" Riau panas bgt pak😢," tulis akun @fadliklkc.

" Woah, Lampung Panas Banget," tulis akun @maulideztalentama.

" Bandung dingin pak, soalnya hujan udah 2 hari 😁,: tulis akun @dwijaya_egi.

" Mixue tambah Rame nih 😂," tulis akun @srvxs.

2 dari 6 halaman

Gelombang Panas di Asia Tenggara Terburuk Sepanjang Sejarah: Pemadaman Listrik dan Krisis Air Mengancam

Dream - Gelombang panas yang dikombinasikan dengan asap tebal dari pembakaran lahan pertanian telah menciptakan kondisi terburuk di seluruh daratan Asia Tenggara.

Hal itu diperparah dengan adanya perkiraan musim kemarau tahun ini akan berlangsung lebih lama dari biasanya.

Bahkan, ahli klimatologi dan sejarawan cuaca profesional, Maximiliano Herrera, meyakini bahwa situasi saat ini merupakan gelombang panas April terburuk sepanjang sejarah Asia.

3 dari 6 halaman

Suhu yang melebihi 40 derajat celcius di Myanmar, Thailand, Laos dan Kamboja memicu kekhawatiran bahwa hujan lebat tidak akan terjadi.

Pada Jumat lalu, otoritas Bangkok, Thailand memperingatkan warga untuk tidak keluar rumah karena suhu panas ekstrem mencapai 45 derajat celcius. Sedangkan indeks panas mencapai rekor 54 derajat celcius.

Somkhwan Tanchan selaku direktur Divisi Pengamatan Meteorologi Thailand, mengatakan bahwa suhu rata-rata pada awal April mencapai 40 derajat celcius.

4 dari 6 halaman

Hal ini memicu kekeringan yang lebih parah daripada yang terjadi tahun 2019 dan 2020. Pemadaman listrik dan kekurangan air bersih juga kerap terjadi seiring meningkatnya penggunaan AC dan lemari pendingin.

Sementara di Kamboja, kekeringan dan sulitnya air bersih menimbulkan kekacauan mengingat negara tersebut akan menjadi tuan rumah Asean Games pada 5-17 Mei.

Kementrian Sumber Daya Air dan Meteorologi Kamboja telah mengeluarkan prakiraan cuaca jangka panjang kedua untuk tahun 2023.

5 dari 6 halaman

Cuaca panas akan berlanjut sampai pertengahan Mei dengan antisipasi hujan yang lebih sedikit dari tahun sebelumnya.

Akibatnya musim hujan akan tiba pada Minggu kedua Mei paling lambat tahun 2023 dengan curah hujan ringan sedang dan terbesar.

Kementerian Kamboja menambahkan bahwa curah hujan diperkirakan 20 hingga 30 persen lebih rendah dari rata-rata selama bertahun-tahun yang secara efektif kembali pada kondisi kekeringan.

6 dari 6 halaman

“ Pada musim hujan tahun 2023, Kamboja akan menghadapi risiko musim kemarau yang dapat berlangsung dari awal Juni hingga awal Agustus,” katanya.

Prakiraan ini dapat diterapkan secara merata kepada negara Vietnam Selatan, Laos, Thailand dan Myanmar. Jika benar, kekeringan berpotensi buruk bagi 70 juta orang yang bergantung pada Sungai Mekong untuk kehidupan mereka.

Sumber: thediplomat.com

Beri Komentar