Tokopedia Dan Migrant Care Bekerja Sama Untuk Memulihkan Ekonomi Perempuan Purna Migran. (Foto: Tokopedia)
Dream – Pandemi COVID-19 tak hanya berdampak kepada siklus migrasi tenaga kerja, tetapi juga mendisrupsi pengembangan ekonomi yang dilakukan oleh komunitas perempuan mantan pekerja migran. Untuk memulihkan perekonomian para perempuan purna migrant, Tokopedia dan Migrant Care meluncurkan “ Berkembang bersama Tokopedia: Recover Together, Empower for Better!’.
Program dijalankan bersama komunitas Desa Peduli Buruh Migran (Desbumi) di empat kabupaten, yakni Indramayu (Jawa Barat), Wonosobo (Jawa Tengah), Jember dan Banyuwangi (Jawa Timur).
Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, mengatakan Indonesia merupakan 10 negara teratas di Asia yang menerima remitansi tinggi. Namun, karena ada pandemi COVID-19, Bank Dunia memperkirakan terjadi penurunan arus remitansi sebesar 20 persen dari pekerja migran secara global.
“ Melalui kolaborasi ini kami ingin mendorong usaha-usaha yang dilakukan komunitas perempuan purna migran masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital,” kata Wahyu dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin 19 April 2021.
Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni, memilih Komunitas Desbumi karena terbukti resilien terhadap pasar. Selain beradaptasi dari sisi pasar, komunitas ini juga punya andil untuk berbagi masker kepada masyarakat dan Alat Pelindung Diri (APD) untuk para petugas kesehatan di daerahnya.
“ Kolaborasi ini merupakan komitmen Tokopedia untuk mengembangkan kapasitas masyarakat khususnya dalam kegiatan ekonomi produktif,” kata Astri.
“ Hal ini kami lakukan dengan membangun pusat pengembangan UMKM demi mendorong aktivitas produksi skala mikro untuk 237 perempuan penggerak komunitas Desbumi,” tambah dia.
Inisiatif dari Tokopedia dan Migrant CARE ini juga mendapat sambutan baik dari Kementerian Koperasi dan UKM RI. Dalam catatan mereka, UMKM yang terkoneksi ke platform digital lah yang dapat bertahan di masa pandemi.
“ Kalau remitansi diinvestasikan di kampung halaman, komunitas bisa menginisiasi koperasi yang mengelola bisnis mereka sehingga masuk dalam skala ekonomi tidak lagi perorangan,” ujar Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.
Dia berharap praktik baik ini dapat menjadi model pemberdayaan ekonomi kelompok perempuan purna migran yang berkelanjutan, menimbang kontribusi remitansi dari Pekerja Migran Indonesia yang cukup signifikan.
Astri mengharapkan program ini bisa membantu, tak hanya pegiat usaha, tetapo masyarakat Indonesia. Diharapkan masyarakat Indonesia memakai produk lokal.
“ Demi bersama-sama berkontribusi memulihkan ekonomi negeri yang saat ini terdampak pandemi,” kata dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?