Indeks Syariah Tak Kompak Tutup Perdagangan Tahun 2018

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 28 Desember 2018 16:50
Indeks Syariah Tak Kompak Tutup Perdagangan Tahun 2018
ISSI mengikuti laju IHSG yang menutup perdagangan tahun 2018 di level nyaris menembus 6.200.

Dream - Menutup perdagangan akhir 2018, indeks syariah bergerak tak serempak. Memanfaatkan sentimen penguatan indeks regional dan Wall Street, Indeks Saham Syariah Indonesia bergerak menguat di penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 28 Desember 2018. 

Pelaku pasar juga cukup yakin melakukan aksi beli setelah melihat harga komoditas minyak mentah yang menguat serta aksi window dressing di penutupan perdagangan 2018. 

Sayang, laju positif itu tak diikuti dua indeks bluechips syariah lainnya. 

Papan perdagangan BEI mencatat ISSI menutup hari terakhir perdagangan 2018 dengan menanjak tipis 0,493 poin (0,27%) ke level 183,998. ISSI menghijau seharian setelah dibuka di level 183,693 dan menyentuh level tertinggi 184,328.

Sebaliknya, indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) bergerak melemah 2,469 poin (0.36%) ke level 685,223. Koreksi juga dialami Indeks JII70 yang terkoreksi 0,296 poin (0,13%) ke level 227,458.

Ditutup oleh Presiden Joko Widodo, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seperti ingin membahagiakan sang tamu.  IHSG menguat 3,855 poin (0,062%) ke level 6.194,498.

1 dari 1 halaman

Saham Ini Jadi Idola

Sebagian besar indeks sektoral menguat. Memanfaatkan sentimen kenaikan harga minyak, investor mengarahkan sasarannya pada saham-saham komoditas.

Indeks sektor sektor pertanian dan pertambangan hari ini melesat masing-masing2,36 persen dan 1,58 persen.

Sementara indeks barang konsumsi merosot 1,52 persen karena masih adanya isu perang dagang AS-China. Pelemahan juga dialami indeks sektor manufaktur yang turun 0,62 persen, dan perdagangan 0,19 persen.

Investor lebih suka menanamkan sahamnya di MKPI dan FIRE. Kedua saham ini terangkat Rp2.500 dan Rp1.225. Kenaikan saham ini diikuti oleh PCAR sebesar Rp950, BYAN Rp875, dan INAF Rp850.

Sebaliknya, saham UNVR terkoreksi Rp1.200, NIKL Rp700, LPPF Rp500, EMTK Rp400, dan ICBP Rp250.

Pada pukul 16.15, nilai tukar rupiah menguat tipis. Kurs dolar AS terhadap rupiah melemah 57 poin (0,39%) ke level Rp14.504.(Sah)

Beri Komentar