Indeks Syariah Pelan-pelan Bangkit, Rupiah Malah Loyo

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 8 Maret 2018 16:50
Indeks Syariah Pelan-pelan Bangkit, Rupiah Malah Loyo
Kedua indeks syariah sama-sama `menghijau`.

Dream - Indeks saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) perlahan-lahan mulai bangkit setelah mengalami koreksi terparah di tahun 2018. Meski belum mencetak rebound, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarat Islamic Index (JII) ditutup menguat. 

Kembalinya laju indeks syariah ke jalur hijau tak lepas dari sentimen cadangan devisa Indonesia untuk bulan Februari 2018. Meski para analis menilai pelaku pasar sebetulnya belum menerima sinyal sentimen positif yang lebih kuat. 

Pada penutupan perdagangan harian BEI, Kamis, 8 Maret 2018, ISSI bergerak menguat 1,297 poin (0,69%) ke level 189,759. ISSI menghijau di level 189,360 ketika perdagangan dimulai. Meski ditutup mengaut, ISSI sempat bergerak melemah dan tergelincir ke level terendah 187,738.

Indeks keping biru syariah, JII, juga sudah pulih dari kondisi syok perdagangan kemarin. Dengan 18 emiten yang kembali jadi buruan pelaku pasar, indeks JII menguat 6,383 poin (0,86%) ke level 746,137. Sama dengan ISSI, indeks berisi 30 emiten syariah ini juga belum bisa mencetak rebound. 

Transaksi perdagangan saham syariah lebih kalem di perdagangan hari ini. Volume perdagangan saham turun menjadi 61 juta saham dengan nilai transaksi berkurang menjadi Rp5,08 triliun. 

Tekanan jual juga dikurangi oleh para pemodal asing. Nett sell asing kali ini mencapai Rp369 miliar. 

Tanda-tanda pulihnya kepanikan pemodal asing terlihat dari laju indeks sektor keuangan yang mengalami kenaikan tertinggi sebesar 2,36 persen. Diikuti infrastruktur dan industri dasar masing-masing 1,67 persen, dan 1,06 persen.

Sektor pertambangan menjadi satu-satunya indeks sektoral yang mengalami koreksi sebesar 0,34 persen. 

Emiten JII yang mencetak top gainer kali ini adalah UNTR yang harga sahamnya meroket Rp1.075 per lembar, diikuti oleh SMGR Rp250, TLKM Rp140, AKRA Rp100, dan ICBP Rp75.

Sebaliknya, yang menjadi top loser kali ini adalah LPPF yang harga sahamnya merosot Rp250, PTBA Rp130, INCO Rp80, TPIA Rp75, dan EXCL Rp40.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 14 poin (0,10%) ke level Rp13.744 per dolar AS. Rupiah bahkan sempat menembus level terendah di 13.814 per dollar AS. 

(Sah)

 

Beri Komentar