Ilustrasi (wikimedia.org)
Dream - Seorang penumpang pesawat komersial marah besar setelah tayangan hiburan berbayarnya berhenti mendadak.
Penumpang yang telah membayar hiburan dalam pesawat sebesar US$ 7,99 atau Rp 105 ribu ini melayangkan tuntutan hingga US$ 5 juta (Rp 66,08 miliar).
Cary David diketahui menumpang pesawat United Airlines untuk mengantarkannya dari Puerto Rico menuju Amerika Serikat. Ingin menghilangkan penat selama perjalanan 4 jam, Cary memutuskan untuk membayar video berbayar.
Sayang, hiburan berbayar senilai US$ 7,99 hanya bisa ditonton kurang dari 10 menit sepanjang perjalanan.
Wanita yang berasal dari Orange County di New Jersey ini terbang dari Bandara Newark dari Puerto Rico ketika memutuskan untuk membayar layanan hiburan DirectTV.
Bukannya kesenangan yang didapat, Cary justru kesal setelah tayangan hanya berlangsung satu menit. Dia pun tetap dikenakan biaya US$ 0,80.
Tuntutan Cary itu tak pelak membuat pengelola maskapai kaget bukan kepalang.
Maskapai menjelaskan semua penumpang diharapkan membaca ketentuan layanan terbatas. Layanan ini juga akan berhenti beroperasi ketika pesawat melewati wilayah AS.
" Kami yakin tuntutan ini tak disertai kejelasan baik fakta maupun unsur hukumnya," kata juru bicara United Airlines seperti dikutip Dream dari laman Metro.co.uk, Selasa, 12 Mei 2015.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov