Wabah Corona, Garuda Setop Penerbangan ke Tiongkok

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 3 Februari 2020 11:32
Wabah Corona, Garuda Setop Penerbangan ke Tiongkok
Ada lima rute yang dihentikan sementara.

Dream - Usai Lion Air Group, kini PT Garuda Indonesia Airlines Tbk menghentikan sementara penerbangan rute Tiongkok. Pembatalan ini menyusul peningkatan wabah virus corona dan status darurat global yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).

Dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Senin 3 Februari 2020, penghentian penerbangan dari dan ke Tiongkok berlaku mulai 5 Februari 2020 pukul 00.00 hingga waktu yang akan ditentukan. Rute Tiongkok yang dihentikan sementara adalah Beijing, Shanghai, Guangzhou, Zhengzhou, dan Xi’an.

Maskapai penerbangan pelat merah ini melayani sebanyak 30 frekuensi penerbangan setiap minggunya ke Tiongkok.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan penghentian penerbangan rute Tiongkok merupakan antisipasi penyebaran virus. BUMN ini ingin mengutamakan keselamatan penerbangan, penumpang, dan awak kabin.

“ Garuda Indonesia terus memantau situasi terkini serta dan akan mengambil tindakan yang diperlukan termasuk memberikan informasi terbaru khususnya terkait tindak lanjut atas layanan operasional penerbangan,” kata Irfan di Tangerang, Banten.

Melalui penundaan sementara penerbangan ke Tiongkok tersebut, Garuda Indonesia memberlakukan kebijakan yang fleksibel terkait mekanisme reschedule dan reroute untuk layanan penerbangan dari dan menuju Tiongkok.

Irfan juga menyarankan penumpang untuk mengecek jadwal penerbangan secara berkala melalui media sosial Garuda Indonesia, terutama rute-rute yang rawan penyebaran virus corona.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai ketentuan mekanisme refund, perubahan jadwal dan reroute rute penerbangan, penumpang dapat menghubungi Call Center Garuda Indonesia (24 jam) di nomor 021-2351 9999 dan 0804 1 807 807. www.garuda-indonesia.com dan Twitter @GarudaCares.

1 dari 6 halaman

Pasien Corona Pertama yang Meninggal di Luar China

Dream - Virus corona 2019Ncov kembali memakan korban jiwa, kali ini terjadi di Filipina. Pada Minggu 2 Februari 2020 hari ini, pihak pemerintah Filipina mengumumkan kalau ada warga China di Filipina yang meninggal dunia virus corona.

Kasus kematian pasien corona di Filipina, merupakan yang pertama terjadi di luar China. Departemen Kesehatan Filipina mengatakan laki-laki 44 tahun asal China yang berasal dari Wuhan itu dirawat pada 25 Januari lalu setelah mengalami batuk-batuk, demam, dan sakit tenggorokan.

Dia menderita pneumonia akut dan dalam beberapa hari terakhir pasien menunjukkan kondisi stabil dan ada kemajuan. Ternyata dalam 24 jam terakhir kondisi pasien terus memburuk hingga meninggal dunia.

" Ini yang pertama kali kematian terjadi di luar China," kata Rabrindra Abeyasinghe, perwakilan WHO untuk Filipina kepada wartawan.

Korban adalah kasus kedua yang tercatat di Filipina. Pejabat kesehatan Filipina membenarkan kematian pasien itu dalam jumpa pers hari ini. Filipina melaporkan kasus pertama virus corona pada Kamis pekan lalu.

2 dari 6 halaman

Total Korban Jiwa Akibat Corona

Hingga kini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 304 orang. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) secara resmi menyatakan virus corona merupakan darurat kesehatan global. Hal ini dinyatakan dalam pertemuan kedua Emergency Committee bersama dengan Direktur Jenderal WHO pada hari Kamis, 30 Januari 2020 kemarin waktu Jenewa.

Mengutip laman resminya, Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mendeklarasikan, wabah virus corona 2019-nCoV merupakan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

 

3 dari 6 halaman

Darurat Kesehatan Global

Dalam pertemuan pertamanya, WHO belum menyatakan status darurat kesehatan global. Namun, mengingat adanya peningkatan yang signifikan jumlah kasus dan negara yang melaporkan semakin bertambah, pertemuan kedua pun dilakukan. Dalam konferensi persnya, Tedros mencatat bahwa terjadi penyebaran virus yang mengkhawatirkan di luar China.

Cegah Virus Corona, Angkasa Pura Perketat Pengamanan

" Alasan utama deklarasi ini bukan karena apa yang terjadi di China tetapi karena apa yang terjadi di negara lain. Kekhawatiran terbesar kami adalah potensi virus ini menyebar ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah serta tidak siap untuk menghadapinya" ujar Ghebreyesus.


Laporan Pandasurya/ Sumber: Merdeka.com

4 dari 6 halaman

Perawat Borong 5.800 Masker Penangkal Virus Corona, Koper Travel Sampai Tak Muat

Dream - Wabah virus coronan yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai darurat kesehatan global memicu kepedulian masyarakan dunia. Donasi dan bantuan datang dari berbagai negara. 

Sumbangan yang diberikan tersebut datang dalam beragam bentuk dan cara yang berbeda. Salah satunya dilakukan seorang pekerja rumah sakit yang menunjukan rasa kemanusiannya terhadap para korban. 

Menurut Shanghaiist, Chen, seorang pekerja rumah sakit di Sichuan semula akan pergi ke Nepal untuk berlibur sebelum wabah virus corona menjadi serius.

Ketika virus mulai menyebar dengan cepat, rekan kerja memberitahunya bahwa mereka khawatir akan kekurangan masker.

Chen kemudian mengambil inisiatif untuk membantu situasi tersebut. Dia memutuskan untuk menunda liburannya.

Dia memutuskan pergi ke apotek lokal di dekat hotelnya dan memborong semua masker yang berjumlah 5.800 lembar.

Ribuan masker yang dibeli itu membuat koper Chen sampai tidak muat menampungnya. Namun Chen tidak kehilangan akal.

Dia mengeluarkan beberapa pakaian dan memasukkan empat plastik penuh masker ke dalamnya.

Masker berjumlah ribuan itu rencananya akan dibagikan kepada penduduk Sichuan sebagai antisipasi menghindari tertular virus corona.

(sah, Sumber: World of Buzz)

5 dari 6 halaman

Pria Misterius Tinggalkan 500 Masker Dekat Pusat Wabah Corona Wuhan

Dream - Tak semua pahlawan memakai jubah. Peribahasa itu ingin menggambarkan banyaknya `pahlawan` yang memiliki latar belakang manusia biasa.

Kondisi inilah yang terjadi di China beberapa hari terakhir. Ada banyak `pahlawan` yang merelakan tenaga dan keselamatannya demi membantu orang lain.

Seorang pria yang tak diketahui namanya, meninggalkan sebanyak 500 masker untuk menghadang penyebaran virus Corona Wuhan. Dia meninggalkan kotak masker tersebut di resepsionis.

Si pemberi masker pergi begitu saja (Foto: CGTN)

Si pemberi masker pergi begitu saja (Foto: CGTN)

Usai meninggalkan kotak masker itu, dia bergegas pergi dari kantor polisi. Seorang polisi yang awalnya curiga mengejarnya.

Tapi, si lelaki terus berlari dan meninggalkan kantor polisi. Dua orang polisi yang berjaga kemudian memberikan hormat kepadanya.

Beri Komentar