© MEN
Dream - Bursa Wall Street, Amerika Serikat kembali menebar kecemasan ke seluruh dunia. Tumbang pada penutupan akhir pekan lalu, koreksi Wall Street membuat indeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali berguguran.
Hanya ditopang dua indeks sektoral yang menguat, indeks acuan saham syariah di pasar modal Indonesia kembali memulai awal pekan di zona negatif. Rontoknya saham di sektor industri aneka menyebabkan investor menjauh dari lantai bursa.
Pada penutupan perdagangan harian BEI, Senin, 10 Desember 2018, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup melemah 0,404 poin (0,223%) ke level 180,675.
ISSI membuka perdagangan pekan kedua Desember 2018 dengan bergerak melemah sepanjang perdagangan. Dibuka di level 180,556, ISSI hanya bisa bergerak ke titik tertinggi 180,997, atau masih berada di teritori negatif.
Koreksi lebih dalam dialami indeks bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang terpangkas 1,868 poin (0,276%) ke level 674,450. Sementara indeks JII70 terpotong 0,670 poin (0,298%) ke level 224,292.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tak bisa berkutik dari gelombang jual investor. IHSG terkoreksi 14.996 (0,245%) ke level 6.111,360.
Hanya sektor pertanian yang bisa menguat ditengah maraknya aksi jual investor. Indeks sektor komodita sini naik 0,396 persen. Sementara sektor pertambangan melemah tipis 0,027 persen.
Pelemahan terdalam indeks sektoral terjadi pada industri aneka yang jatuh 0,869 persen. Disusul keuangan 0,427 persen, dan barang konsumsi 0,232 persen.
Perdagangan saham syariah relatif sepi dengan hanya mencatat 231.424 kali transaksi. Aksi jual beli ini membaut 35,59 miliar saham berpindah tangan dengan nilai transaksi Rp2,49 triliun.
Pemodal asing relatif mengurangi aksi jual beli saham dengan mencatat transaksi hanya Rp1,42 triliun.
Saham syariah yang menjadi top looser awal pekan ini dihuni emiten ITMG yang melemah Rp625, Diikuti AMFG Rp210, INDF Rp175, BOSS Rp150.
Sementara saham MERK yang mengakuisi salah satu uni usaha Procter & Gamble mencatat kenaikan harga saham Rp1075. Top gainer saham syariah lainnya adalah SHID yang naik Rp500, UNTR Rp375, SCCO Rp275, dan LPPF Rp255 per saham.
Sedikit kabar baik datang dari nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Meski masih berada di level 15.000, nilai kurs mata uang Negeri Paman Sam ini mulai sedikit jinak.
Data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia melaporkan dollar AS diperdagangkan di level rata-rata Rp14.517 atau turun 22 poin dibandingkan akhir pekan lalu. (Sah)
Advertisement
BPKH Setor Rp2,7 Triliun ke Arab Saudi untuk DP Haji 2026
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia
Jakarta Doodle Fest Hadir Lagi, Ajang Unjuk Gigi para Seniman dan Ilustrator
Hore! Kebun Binatang Ragunan Kini Bikin Sesi Visit Malam Hari
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
El Rumi & Syifa Hadju Segera Menikah, Safeea Ternyata Malah Sedih
Viral Kucing Oren Jadi Wisata Baru di Jalan Sudirman Jakarta
Geger Pernikahan di Pacitan dengan Mahar Rp3 Miliar, Ternyata Pengantin Prianya Penipu
5 Sumber Penghasilan Amanda Manopo yang Menikah di Hotel Mewah