Pemilik Tabungan di ASEAN Ternyata Tak Sebanyak Diperkirakan

Reporter : Editor Dream.co.id
Jumat, 8 September 2023 16:47
Pemilik Tabungan di ASEAN Ternyata Tak Sebanyak Diperkirakan
Pemilik rekening tabungan di kawasan ASEAN ternyata baru 30 persen. Sisanya masih unbankable

1 dari 9 halaman

Pemilik Tabungan di ASEAN Ternyata Tak Sebanyak Diperkirakan

Pemilik Tabungan di ASEAN Ternyata Tak Sebanyak Diperkirakan © Dream

Kondisinya bahkan tak kalah jauh dari Indonesia. 

2 dari 9 halaman

© Dream

Dream - Masalah warga yang belum tersentuh perbankan ternyata tak hanya dialami Indonesia. Kondisi serupa juga jadi persoalan yang dihadapi negara-negara di ASEAN.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan makin menjamurnya perbankan dan digitalisasi perbankan. (Foto: Ilustrasi/Pixabay)

3 dari 9 halaman

© Dream

Wakil Menteri BUMN, Rosan Perkasa Roeslani menyebut bahwa lebih dari 70 persen penduduk di kawasan ASEAN belum memiliki rekening bank alias unbanked dalam acara ASEAN Indo-Pacific Forum 2023: Inclusive digital transformation.

Artinya hanya 30 persen penduduk di negara anggota ASEAN yang sudah memiliki rekening bank.

4 dari 9 halaman

"Selain itu, sekitar 39 juta dari 70 juta pelaku UMKM mengalami kekurangan pendanaan cukup besar, yaitu sebesar US$300 miliar per tahun," 

kata Rosan dikutip dari Merdeka.com, Jumat, 8 September 2023.

5 dari 9 halaman

© Dream

Rosan menyayangkan masih tingginya penduduk ASEAN yang belum terhubung akses perbankan tersebut. Padahal, ASEAN merupakan rumah bagi 650 juta penduduk dan 70 juta UMKM.

Menurutnya layanan keuangan digital saat ini sangat penting untuk mengurangi kesenjangan keuangan, khususnya bagi pelaku UMKM.

6 dari 9 halaman

"Layanan (keuangan digital) ini memainkan peran penting dalam mendorong inklusivitas keuangan ASEAN, sesuai dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif,"

7 dari 9 halaman

© Dream

Di sisi lain, Rosan juga menyoroti terkait inklusi keuangan di Indonesia yang telah mengalami perkembangan yang pesat. Hal itu terlihat dari perkembangan perusahaan fintech yang semakin menjamur.

Pada tahun 2011-2022, perusahaan fintech di tanah air meningkat 6 kali lipat, dari 51 perusahaan menjadi lebih 300 perusahaan fintech.

8 dari 9 halaman

"Sementara itu, 33 persen masyarakat memilih e-wallet sebagai metode pembayaran pada tahun 2021. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian paling berkembang di Asia," 

image" /> © Dream

ujar Rosan.

9 dari 9 halaman

© Dream

Selain itu, transisi Indonesia menuju ekonomi digital juga mengalami peningkatan. Tercatat pembayaran non-tunai di Indonesia pada 2017-2022 meningkat dari nominal US$813 juta menjadi US$26 miliar.

"Terlihat jelas dengan melonjaknya pembayaran non-tunai dari US$813 juta menjadi USD 26,2 miliar," tutup Rosan.

Beri Komentar