Penggila Kerja Tak Sama Dengan Karyawan Teladan, Lho.
Dream – Bukan karena kamu yang datang paling awal dan pulang paling akhir bisa disebut sebagain workaholic. Yang ada kebiasaan ini malah membuat performa kerjamu jeblok.
Pertama, bekerja dengan jam kerja yang gila dan kamu memberikan 110 persen waktumu untuk pekerjaan akan membuatmu keteteran. Kedua, ada perbedaan antara workaholic dengan pekerja teladan.
Dikutip dari Business Insider, Sabtu 22 Juni 2019, penulis LinkedIn, Jullien Gordon, menekankan bahwa seorang penggila kerja tak selama bisa disebut workaholic.
Berikut ini adalah lima bedanya workaholic dengan karyawan teladan.
Seorang penggila kerja sulit membedakan tugas prioritas dan yang bisa dikerjakan lain kali. Dia justru menempatkan semuanya pada sekali waktu.
Sedangkan karyawan teladan paham kapan dan bagaimana dia mengeluarkan tenaganya untuk bekerja secara maksimal.
“ Pekerja teladan bekerja keras merasa senang, bahagia, dan terinspirasi. Seorang penggila kerja justru merasa tidak senang dan keteteran,” kata Gordon.
Seorang penggila kerja mencoba mendapatkan validasi dan persetujuan dari atasan dan kolega. Sedangkan karyawan teladan tahu performa dan nilai mereka untuk melanjutkan pekerjaan yang lebih baik.
Karyawan teladan fokus pada hasil atas tugas yang dikerjakan. Karyawan itu akan proaktif terhada pekerjaannya dan mengawal tugas yang penting.
Sedangkan penggila kerja akan mengisi waktunya dengan kesibukan. Mereka tak peduli apa yang dikerjakannya. Gordon mengatakan penggila kerja tidak proaktif, tetapi reaktif terhadap apa pun yang akan timbul nantinya.
Karyawan teladan punya definisi kesuksesan dan pekerjaan, sedangkan penggila kerja terlalu fokus dan tak pernah merasa cukup.
Workaholic tak pernah mendefinisikan apa itu kesuksesan.
“ Mereka selalu fokus untuk bagaimana cara untuk memaksimalkan sesuatu. Mereka tak tahu apa arti sukses,” kata Gordon.
Gordon mengatakan karyawan teladan menempatkan dirinya pertama kali. Itu caranya agar bisa naik level.
“ Mungkin terlihat egois, tapi tidak. Karyawan teladan ingin memberikan pelayanan kelas atas kepada perusahaannya dan kliennya,” kata dia.
Sedangkan penggila kerja selalu menempatkan kebutuhan di atas. Mereka merasa tidak egois jika melakukannya dan punya perhatian yang bagus.
“ Tapi, mereka justru ‘membakar’ diri sendiri dan ini tidak bagus,” kata dia.(Sah)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati