Daripada Dipendam, Mending Teriak! Komunitas Unik Ini Jadi Pelarian Banyak Orang

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 18 Agustus 2025 10:06
Daripada Dipendam, Mending Teriak! Komunitas Unik Ini Jadi Pelarian Banyak Orang
Terkadang, satu teriakan bersama bisa menjadi langkah awal untuk membuka percakapan yang selama ini sulit dimulai.

Dream - Stres apapun pemicunya butuh dirilis atau diturunkan levelnya dan tak boleh didiamkan begitu saja dalam pikiran, karena bisa berujung jadi penyakit mental dan juga fisik. Untuk merilis stres bisa dilakukan dengan beragam cara positif, seperti konsultasi ke psikolog, menjalani hobi, nonton film, olahraga, ngobrol bareng teman dan masih banyak lagi.

Daripada Dipendam, Mending Teriak! Komunitas Unik Ini Jadi Pelarian Banyak Orang

Salah satu cara yang mungkin menginspirasi Sahabat Dream, adalah dengan teriak bareng seperti yang dilakukan komunitas Scream Club di Chicago, Amerika Serikat. Komunitas ini sedang hits banget di berbagai kalangan baik milenial maupun gen Z.

 

1 dari 3 halaman

Awalnya komunitas teriak bareng ini dibuat oleh pasangan Manny Hernandez dan Elena Soboleva. Saat itu mereka sedang berjalan-jalan di tepi Danau Michigan di tengah pekn yang begitu berat untuk dilewati.  Hernandez mendapatkan ide untuk berteriak dan mengajak Soboleva.

“ Kamu ingin berteriak ke arah danau? Kataku pada kekasihku,” ujar Hernandez.

Mereka lalu melakukannya dan di lain waktu mereka mengundang teman dan bahkan orang yang tak dikenal untuk berteriak bersama. Komunitas ini lalu diberi nama Scream Club.

 

2 dari 3 halaman

Viral di Instagram

Pada Juni 2025 mereka membuat akun Instagram @screamclubchi, dan membuat pengumuman umumkan bahwa mereka akan bertemu di dermaga setiap hari Minggu. Akun itu langsung mendapat ribuan pengikut dan menarik perhatian media lokal. 

Kini, komunitas sudah begitu besar sehingga mereka memerlukan pengeras suara untuk mengatur teriakan bersama. Ternyata untuk berteriak ada `ritual`khusus.

Pertama peserta akan berkumpul jam 7 malam dan berjalan bersama ke dermaga lalu menuliskan beban pikiran di kertas ramah lingkungan. Kedua ada latihan pernapasan yang dipimpin Hernandez.

Ketiga, kertas yang berisi beban pikiran dilempar ke air sebagai simbol pelepasan. Baru keempat peserta berteriak, sebanyak 3 kali.

 

3 dari 3 halaman

" Setelahnya, semua orang saling tos dan berpelukan. Indah sekali," kata Hernandez.

Melalui gerakan ini, Hernandez dan Soboleva berharap semakin banyak orang bisa merasa bahwa mereka tidak sendiri. Terkadang, satu teriakan bersama bisa menjadi langkah awal untuk membuka percakapan yang selama ini sulit dimulai.

Kira-kira kalau komunitas ini ada di Indonesia, paling enak teriak rame-rame di mana menurut Sahabat Dream?

Sumber: People.com

 

Beri Komentar