Komunitas Social Connect / Foto: Instagram/@socialconnect.id
DREAM.CO.ID – Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental, muncul satu gerakan yang konsisten mengubah cara anak muda Indonesia melihat isu ini. Namanya Social Connect, komunitas yang sejak berdiri tahun 2019 terus bergerak memperluas akses dan edukasi kesehatan mental bagi siapa pun yang membutuhkan ruang aman untuk bercerita.
Perjalanan Social Connect dimulai setahun sebelumnya, pada 2018, dari sebuah grup obrolan kecil yang dibuat oleh empat orang penyintas kesehatan mental. Mereka saling berbagi cerita secara anonim, saling mendengar, dan perlahan saling membantu pulih.
Dari percakapan sederhana itu, terbentuk komunitas yang kemudian berkembang menjadi gerakan nasional. Hanya dalam waktu setahun, jumlah anggota bertambah menjadi belasan orang, lalu ratusan, hingga akhirnya ribuan yang bergabung dari berbagai daerah di Indonesia.
© https://www.instagram.com/socialconnect.id/
Menurut pendirinya, Andi, semangat membangun Social Connect datang dari pengalaman pribadi menghadapi stigma yang masih melekat kuat di masyarakat.
“ Saya sendiri pernah mengalami masalah kesehatan mental dan tahu betapa sulitnya berbicara terbuka tentang sesuatu yang tidak terlihat namun sangat personal. Masih banyak tabu dan prasangka di sekitarnya. Saya membayangkan Indonesia sebagai tempat di mana penyintas disabilitas fisik maupun mental dapat diperlakukan setara tanpa rasa takut terhadap stigma, kebencian, atau diskriminasi,” ujarnya, dilansir dari website Social Connect.
Sejak resmi berdiri, Social Connect terus mengembangkan berbagai program untuk mengedukasi publik dan memberikan layanan gratis bagi para penyintas. Salah satu inisiatif awal mereka adalah kampanye sosial daring yang diluncurkan pada 2019.
Kampanye ini berhasil menjangkau jutaan pengguna media sosial dan menjadi salah satu gerakan digital dengan dampak sosial terbesar di bidang kesehatan mental. Pada 2020, Social Connect mencatat lebih dari 3 juta pengguna Instagram terlibat dalam kampanye mereka.
Kini, komunitas ini memiliki lebih dari 23 ribu anggota aktif yang tersebar di seluruh Indonesia. Di dalamnya, ada tim medis, psikolog, serta relawan muda yang bekerja secara sukarela untuk menjaga keberlanjutan kegiatan. Setiap bulannya, lebih dari 5.000 orang memanfaatkan akses konsultasi dan forum komunitas mereka secara gratis.
Beberapa kegiatan rutin yang menjadi favorit anggota antara lain Socconians Belajar, sebuah forum berbagi pengalaman yang dipandu langsung oleh ahli kesehatan mental. Program ini membantu anggota belajar dari kisah nyata dan menemukan solusi yang relevan dengan kehidupan mereka.
Ada juga Titik Temu Socconians (TTS), kegiatan santai yang dirancang untuk mempererat hubungan antaranggota dan menciptakan rasa kebersamaan di dalam komunitas.
© https://www.instagram.com/socialconnect.id/
Selain itu, Social Connect juga memiliki program interaktif bernama #AskMedicalExpert, di mana anggota dapat mengajukan pertanyaan seputar kesehatan mental melalui Instagram. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh para tenaga medis yang tergabung dalam tim mereka. Cara ini membuat edukasi terasa lebih dekat dan mudah dijangkau oleh generasi muda.
Tidak berhenti di dunia digital, Social Connect juga aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai lembaga pendidikan. Melalui program Social Connect Goes to Campus, mereka bekerja sama dengan lebih dari 50 kampus negeri dan swasta untuk mengadakan seminar, lokakarya, serta sesi diskusi tentang kesehatan mental secara gratis. Hingga kini, lebih dari 10 ribu mahasiswa telah mengikuti kegiatan ini.
Salah satu inovasi lain yang pernah mereka luncurkan adalah Djiwa, aplikasi berbasis web yang membantu pengguna menjaga keseimbangan emosi dan memperbaiki kualitas tidur. Diluncurkan pada April 2021, Djiwa dikembangkan berdasarkan riset kebutuhan komunitas dan dapat diakses secara gratis oleh publik.
Social Connect juga menjadi pionir dalam membangun jaringan Komunitas Penggerak Kesehatan Mental yang melibatkan lebih dari 250 organisasi dan komunitas di seluruh Indonesia. Melalui jaringan ini, mereka berupaya memperluas akses layanan psikologis gratis dan menghadirkan edukasi tentang kesehatan mental yang inklusif.
Dari perjalanan panjang sejak 2018, Social Connect telah menjangkau lebih dari 15 juta pengguna aktif media sosial, mengadakan lebih dari 100 seminar daring, dan berkontribusi langsung pada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap isu kesehatan mental.
Semua keberhasilan ini dicapai oleh anak muda dari berbagai daerah, suku, agama, dan latar belakang yang sama-sama ingin membawa perubahan. Dengan semangat kolaborasi dan inklusivitas, mereka percaya bahwa membangun Indonesia yang lebih sehat secara mental dimulai dari keberanian untuk saling mendengar.
Advertisement
Menyala Mama Cipung! Look Simple Nagita Ternyata Pakai Gelang Rp1 Miliar

Komunitas Baca Bareng Jakarta, Healing Bareng dengan Buku

Geger Pria Berprofesi Makeup Artist tapi Nyamar Jadi Hijaber, Dijuluki `Sister Hong` Lombok

Kocaknya Amanda Manopo Siapkan Bekal Mini, Sang Suami Hanya Pasrah

UI Fashion Week 2026 Siap Digelar, Pamerkan Busana Nusantara yang Fashionable


Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Andai Digelar Pilpres Tahun 2025, 5 Tokoh Ini Bakal Jadi Pesaing Berat Prabowo Subianto

Tugasnya Bertaruh Nyawa Saat Bencana, Basarnas Punya Anggaran yang Bikin Miris Anggota DPR

Dijamin Takjub! Selama 30 Tahun Bandara Ini Tak Pernah Kehilangan Satupun Bagasi Penumpang

Menyala Mama Cipung! Look Simple Nagita Ternyata Pakai Gelang Rp1 Miliar


Geger Pria Berprofesi Makeup Artist tapi Nyamar Jadi Hijaber, Dijuluki `Sister Hong` Lombok