Wujudkan Kebaya Goes to UNESCO, Ratusan Perempuan Berkebaya Menari di Kebaya Berdansa

Reporter : Dwi Ratih
Senin, 29 Agustus 2022 16:34
Wujudkan Kebaya Goes to UNESCO, Ratusan Perempuan Berkebaya Menari di Kebaya Berdansa
Karlina Puspa selaku Ketua Umum Forum Bhinneka Indonesia (FORBHIN) mengaku tidak menyangka animo masyarakat sangat besar.

Dream - Terus mendorong masuknya kebaya sebagai warisan budaya tak benda di UNISCO, ratusan perempuan dari berbagai komunitas wanita berkebaya dalam Tradisikebaya.id menari di acara Kebaya Berdansa.

Acara itu digelar di Tribeca Park, Central Park, Jakarta Barat pada Sabtu, 27 Agustus 2022 kemarin.

Karlina Puspa selaku Ketua Umum Forum Bhinneka Indonesia (FORBHIN) mengaku tidak menyangka animo masyarakat sangat besar.

" Hari ini senang sekali, ramai di luar dugaan semuanya bergembira dan semuanya memakai kebaya. Dan kebaya ternyata sangat luwes bisa dipakai di event apa saja. Harapannya kedepan ayo kita bersama-sama memperjuangkan sampai ke UNESCO dan Kebaya menjadi sah milik Indonesia menjadi ciri khas dan identitas perempuan Indonesia, Kebaya adalah Indonesia," ungkap Karlina gembira.

Senada dengan Karlina, Ketua Umum Asosiasi Komunitas Musisi Indie Kreatif (ASKOMIK), Gatut Suryo juga mengaku senang dengan keberhasilan acara Kebaya Berdansa.

Menurutnya Kebaya bisa dipadukan dengan jenis musik apapun, dan bisa digunakan di kegiatan manapun.

" Kebaya itu dari dulu sebenarnya dari zaman nenek moyang kita itu sudah di pakai di kegiatan apa saja sehari hari, jadi sampai berdansa pun. Nah sekarang ini begitu banyak anak-anak muda sebenarnya sudah mulai dengan gaya gaya kebaya yang sporty, modis itu kebaya bisa dipakai dimana saja. Jadi kebaya itu tetap masuk ke semua genre," tambah Gatut.

1 dari 3 halaman

Turut hadir Deputi V bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pertahanan dan Hak Asasi Manusia Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Jaleswari Pramodhawardani.

Dalam sambutannya ia mengapresiasi setinggi-tingginya gerakan kampanye Kebaya Goes to UNESCO lewat kegiatan Kebaya Berdansa.

Kebaya Berdansa

Jaleswari menilai bahwa Kebaya merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas perempuan Indonesia dan tak lekang oleh zaman.

" Bagi seorang perempuan, berkebaya tidak saja untuk mengartikulasikan dirinya melalui pakaian, tetapi juga memiliki makna yang lebih luas mulai dari wujud identitas hingga kecintaan pada budaya bangsa," tuturnya.

Lebih lanjut, Jaleswari mengatakan bahwa gaung Kebaya Goes to UNESCO sejalan dengan perspektif Pemerintah Republik Indonesia (RI) pada misi bersama dalam menjaga kepemilikan serta menduniakan Kebaya, apalagi saat ini Indonesia tengah berada pada puncak kepemimpinan global.

2 dari 3 halaman

Momentum ini, lanjut Jaleswari, dirasa sangat pas untuk memperkenalkan budaya Indonesia pada dunia. Terlebih, Indonesia tengah berada pada puncah kepemimpinan global, Indonesia mendapatkan kedudukan strategis dalam tataran regional maupun internasional.

Kebaya Berdansa

" Untuk itu saya rasa mendapatkan pengakuan dari UNESCO atas Kebaya sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia merupakan langkah holistik yang harus terus kita upayakan dalam mendukung penguatan soft power Indonesia," ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Silviyanti Dwi Aryati selaku Asst. Marcomm & Relations General Manager Central Park dan Neo Soho Mall juga sangat senang dan ikut mendukung Gerakan Kebaya Goes to UNESCO lewat berbagai kegiatan yang diselenggarakan di Central Park.

“ Kebaya Berdansa adalah salah satu gerakan mendukung kampanye Kebaya Goes To Unesco yang juga termasuk dalam rangkaian besar Central Park dan Neo Soho Mall selama bulan Agustus 2022 dengan tujuan agar dunia mengetahui bahwa Kebaya milik Indonesia dan identitas perempuan Indonesia," ungkapnya.

Kebaya Berdansa

Acara Kebaya Berdansa diinisiasi bersama yang terdiri dari FORBHIN, ASKOMIK, Kamar Musik Nusantara (KMN), Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), Universal Line Dance (ULD), Yayasan Budaya Nusantara Digital (YBND) dan juga Central Park.

Beri Komentar