Cara Mengatasi Nyeri Secara Mandiri

Reporter : Shania Suha Marwan
Jumat, 18 Maret 2022 07:45
Cara Mengatasi Nyeri Secara Mandiri
Gimana Caranya?

Dream - Nyeri menjadi salah satu masalah yang banyak dialami masyarakat. Banyak orang mendatangi fisioterapis untuk mencari solusi masalah tersebut, namun pilihan itu menjadi berisiko di tengah pandemi Covid-19.

Nyeri kronis merupakan rasa nyeri persisten yang dirasakan secara terus-menerus atau timbul dalam jangka panjang. Nyeri kronis merupakan salah satu kasus rawat jalan yang banyak dijumpai di berbagai fasilitas kesehatan dan membutuhkan penanganan ahli saraf.

Menurut riset Global Pain Index Report 2020, nyeri masih menjadi masalah global. Dari 19 ribu responden yang disurvei, 93 persen mengaku punya masalah nyeri, sepertiga di antaranya menderita rasa nyeri setiap hari. Kondisi ini tidak hanya dialami lansia, karena nyeri kronis juga dialami satu dari lima mereka yang berusia di bawah 30 tahun.

Bahkan, menurut Riset Kesehatan Dasar (2018), prevalensi penyakit muskuloskeletal yang pernah didiagnosis oleh tenaga kesehatan mencapai 11,9 persen dan berdasarkan diagnosis atau gejala yaitu 24,7 persen. Tingginya prevalensi nyeri ini menunjukkan bahwa manajemen nyeri masih mengalami berbagai hambatan.

Untuk mengatasi nyeri, sebenarnya kamu bisa mengonsumsi obat-obatan, terapi ke dokter, ahli fisioterapi, atau pijat. Namun, di tengah pandemi Covid-19, pilihan tersebut bisa beresiko. Terapi manajemen nyeri secara mandiri dapat menjadi pilihan tepat untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19.

“ Rasa nyeri dapat terjadi di berbagai bagian tubuh seperti di leher, lengan, kaki, serta di punggung baik di bagian atas maupun punggung bagian bawah. Nyeri punggung bawah merupakan nyeri neuropatik yang berdampak cukup signifikan pada penderitanya karena bersifat kronis dan sulit ditangani,” kata Sa’ad Budiyono, Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, dalam konferensi press virtual, Kamis 17 Maret 2022.

Mengonsumsi obat pereda nyeri biasanya menjadi pertolongan pertama, tetapi tidak semua orang cocok dengan solusi ini karena alasan tertentu, seperti alergi obat atau efek samping yang ditimbulkan.

1 dari 2 halaman

Dalam rangka memberikan solusi untuk atasi nyeri secara mandiri dan aman, OMRON menghadirkan solusi fisioterapi OMRON TENS, alat pijat portabel yang menerapkan stimulasi saraf listrik transkuten di area tertentu.

“ OMRON TENS menghadirkan kualitas terapi nyeri secara non-invasif, bebas obat, yang bisa membantu pasien mengatasi rasa nyeri dengan aman tanpa menjadi kebiasaan atau menciptakan ketergantungan berlebihan,” ujar Tomoaki Watanabe, Direktur OMRON Healthcare Indonesia. 

Dengan bentuknya yang compactportable, OMRON TENS mudah dibawa sehingga terapi bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun untuk mengatasi nyeri yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti aktivitas yang berlebih, cidera saat berolahraga atau saat melakukan aktivitas fisik lainnya, kelebihan berat badan, mengalami penyakit tertentu, kesalahan postur tubuh saat beraktivitas, juga akibat kerusakan sel-sel tubuh saat seseorang bertambah tua.

2 dari 2 halaman

Alat ini menerapkan stimunlasi saraf listrik ke permukaan kulit dekat lokasi nyeri. Alat pijat mandiri ini dapat bekerja dalam beberapa cara, termasuk memblokir pesan rasa sakit agar tidak mencapai otak, memicu tubuh untuk menghasilkan lebih banyak endorphin yang merupakan pereda nyeri alami, dan meningkatkan sirkulasi darah.

Perangkat ini memanfaatkan impuls elektronik yang dapat mengurangi sinyal rasa sakit ke sumsum tulang belakang dan otak, yang dapat meredakan rasa sakit dan melemaskan otot. Alat ini juga dapat mengurangi dan meredakan nyeri karena radang sendi, nyeri haid, nyeri panggul yang disebabkan endometriosis, rasa sakit dan nyeri di lutut, di leher, nyeri punggung bawah, serta nyeri otot akibat cidera saat berolahraga.

ALat ini digunakan dengan pengaturan frekuensi rendah untuk perawatan nyeri sedang dan frekuensi tinggi untuk nyeri akut. Perangkat ini dilengkapi bantalan yang dapat ditempelkan pada posisi mengapit titik nyeri, baik di leher, bahu, lengan, kaki, telapak kaki, punggung, panggul, lutut, atau siku. Terapi dengan alat ini dapat digunakan oleh orang dewasa, namun tidak boleh digunakan oleh anak-anak, wanita hamil, atau mereka yang memiliki perangkat logam atau elektronik implan.

Beri Komentar