Ilustrasi (actionpotential.org.uk)
Dream - Jogging (lari) penting untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Namun, menurut penelitian terbaru jogging ringan terbukti sehat dan lebih aman, daripada yang dilakukan secara intensif.
Para peneliti di Denmark menyarankan untuk melakukan jogging tiga kali dalam seminggu selama 20 hingga 48 menit.
Mereka mengatakan jogging berat justru membahayakan dan memiliki risiko sama dengan mereka yang menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk duduk-duduk.
Sementara jogging ringan yang dilakukan dengan kecepatan lambat atau sedang memiliki risiko kematian yang rendah.
Penelitian ini dibuat untuk mengkonfirmasi bukti bahwa olahraga ekstrem mungkin buruk bagi kesehatan Anda.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kegiatan seperti maraton, triathlon dan bersepeda dengan jarak yang sangat jauh dapat menyebabkan perubahan struktural pada jantung dan arteri besar dan berakibat cedera abadi.
Dalam studi terbaru, para peneliti Denmark melacak 1.098 orang yang melakukan jogging dan 413 orang yang tidak melakukan jogging selama 12 tahun.
Dalam studi yang meneliti durasi, frekuensi dan kecepatan jogging itu, para peneliti menemukan bahwa pelaku jogging berat akan sama-sama memiliki risiko kematian tinggi dengan yang tidak pernah jogging. Sementara pelaku jogging ringan memiliki tingkat kematian rendah.
Peneliti juga menemukan bahwa jogging selama 1-2 jam 24 menit yang dilakukan seminggu sekali telah dikaitkan dengan tingkat kematian yang rendah. Dan frekuensi optimal saat melakukan jogging adalah tidak lebih dari tiga kali dalam seminggu.
Secara keseluruhan, tingkat kematian secara signifikan lebih rendah ditemukan pada mereka yang melakukan jogging dengan kecepatan lambat atau sedang, sementara yang melakukan jogging dengan kecepatan tinggi hampir memiliki risiko yang sama dengan yang tidak pernah jogging.
Peneliti mendapatkan data bahwa terdapat 28 kematian di antara pelaku jogging dan 128 kematian di antara mereka yang tidak pernah jogging, demikia laporan dalam Journal of American College of Cardiology.
Secara umum, pelaku jogging yang masih muda memiliki tekanan darah dan indeks massa tubuh lebih rendah. Mereka juga memiliki prevalensi lebih rendah dari merokok dan diabetes.
Peter Schnohr, peneliti dari Heart Study Copenhagen City di Rumah Sakit Frederiksberg, mengatakan: " Ketika jogging berat dilakukan selama beberapa dekade, tingkat aktivitas ini dapat menimbulkan risiko kesehatan, terutama untuk sistem kardiovaskular."
" Hubungan antara jogging dan kematian menunjukkan mungkin ada batas atas untuk latihan yang optimal agar didapat manfaat kesehatan."
" Jika tujuan Anda adalah untuk menurunkan risiko kematian dan meningkatkan harapan hidup, jogging beberapa kali seminggu pada kecepatan yang moderat adalah strategi yang baik. Sesuatu yang berlebih bukan hanya tidak perlu, mungkin berbahaya."
Maureen Talbot, perawat senior di bagian jantung British Heart Foundation, mengatakan penelitian ini menunjukkan bahwa Anda tidak harus melakukan maraton untuk menjaga jantung Anda sehat.
" Jogging ringan dan sedang ternyata lebih menyehatkan daripada tidak aktif atau melakukan jogging berat. Mungkin dengan melakukan jogging ringan akan menambahkan tahun hidup Anda."
(Ism,
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari